Abstract :
Dalam eskalasi konflik di Semenanjung Korea, terdapat banyak aksi atau peristiwa yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan agresif mengakibatkan kondisi keamanan di sekitar wilayah Semenanjung Korea yang tidak kondusif dan bersifat mengancam keamanan regional. Dengan eskalasi yang tinggi maka banyak pihak yang terlibat ataupun tidak terlibat menginginkan upaya perdamaian untuk melindungi kepentingan terkait konflik di Semenanjung Korea. Dalam hal ini pihak yang tidak terlibat salah satunya Indonesia, tetapi Indonesia dapat mengambil peran dalam upaya perdamaian. Indonesia selalu menekankan upaya perdamaian melalui dialog di berbagai forum bilateral maupun multilateral. Hal tersebut dilakukan Indonesia karena tidak lepas dari kepentingan nasional Indonesia dari berbagai aspek berupa pertahanan, ekonomi, ketertiban dunia, dan ideologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi mediasi yang dilakukan Indonesia dalam upaya perdamaian konflik Semenanjung Korea antara Korea Utara dan Korea Selatan. Penulis menggunakan teori strategi mediasi dari Zartman yang terdiri dari fasilitasi, formulasi dan manipulasi dan memakai konsep konflik menurut Zartman serta konsep kepentingan nasional menurut Donald E. Nuechterlein. Melalui kerangka tersebut, penulis gunakan sebagai analisa strategi mediasi yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi konflik Semenanjung Korea. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dari studi kepustakaan dan wawancara. Pada kesimpulannya, strategi mediasi yang dilakukan Indonesia hanya pada tahap fasilitasi melalui dukungan normatif dan dialog perdamaian di berbagai forum internasional terkait konflik di Semenanjung Korea dan selalu menjaga hubungan baik antara Indonesia dan kedua Korea.