Abstract :
Skripsi ini membahas tentang Peran Kompensasi Non Finansial Dalam
Membangun Komunikasi Internal di UPT SMKN 1 Bone. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bentuk kompensasi non finansial, komunikasi internal dan
Kontribusi peran kompensasi non finansial dalam membangun komunikasi internal di
UPT SMKN 1 Bone.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif (Qualitative
research) dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam
penelitian ini yang menjadi objek wawancara yaitu kepala sekolah, guru maupun staf
pada UPT SMKN 1 Bone sedangkan observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengamati terkait kompensasi non finansial dan komunikasi internal di UPT SMKN
1 Bone.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: bentuk kompensasi non
finansial di UPT SMKN 1 Bone terdiri dari pemberian jaminan sosial, promosi,
pelatihan/pendidikan
maupun
adanya
penghargaan
sebagai
motivasi
serta
memberikan semangat untuk saling bekerjasama dalam menciptakan hubungan yang
harmonis. Pengelolaan ruang kerja yang digunakan pegawai sudah cukup memadai
karena tersedianya fasilitas-fasilitas yang memberikan rasa nyaman serta membantu
dalam kelancaran pemberian informasi kepada seluruh pihak. Kedua: komunikasi
internal pada UPT SMKN 1 Bone melibatkan semua anggota organisasi yaitu antara
kepala sekolah, guru maupun staf. Seperti adanya pemberian instruksi baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memberikan pemahaman terkait informasi,
penawaran ide atau saran kepada kepala sekolah yang membuat guru maupun staf
merasa didengar dan dihargai, pengambilan keputusan dengan memberikan solusi,
serta menyampaikan keluhan untuk memberikan kenyamanan dalam lingkungan
internal. Komunikasi dengan rekan kerja dijalin dengan saling berkoordinasi dan
bekerja sama untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan. Ketiga:
kontribusi peran kompensasi non finansial dalam membangun komunikasi internal
pada UPT SMKN 1 Bone yaitu kompensasi non finansial yang diberikan menjadi
motivasi untuk saling bekerja sama antara kepala sekolah, guru maupun staf.
Komunikasi yang terjalin tidak terlepas dari adanya kenyamanan maupun
ketentraman pada lingkungan karja maka adanya ruang kerja yang bersih serta
menyediakan fasilitas-fasilitas memadai mampu memberikan kenyamanan dan
membantu kelancaran pemberian informasi kepada seluruh pihak. Selain itu, guru
maupun staf merasa lebih dihargai dan memiliki rasa kekeluargaan dalam menjalin
hubungan yang harmonis sehingga menandakan komunikasi internal terbangun.