Abstract :
Skripsi ini membahas Peran Guru PAI Dalam Mencegah Dampak Negatif
Penggunaan Media Sosial Pada Siswa SMA Negeri 13 Wajo, hal yang penting dikaji
skripsi ini yaitu dampak negatif media sosial pada siswa SMAN 13 Wajo, strategi
guru pendidikan agama Islam dalam mencegah dampak negatif penggunaan media
sosial pada siswa SMAN 13 Wajo, hambatan guru pendidikan agama Islam dalam
mencegah dampak negatif media sosial pada siswa SMAN 13 Wajo.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, digunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan paedagogik, psikologi, sosiologi
dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Data yang diperoleh dianalisis dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian dan
dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Dampak negatif penggunaan
media sosial pada siswa SMA Negeri 13 Wajo ada tiga, yaitu melihat konten negatif,
pengaruh perilaku buruk dan kecanduan. Kedua strategi guru pendidikan agama Islam
dalam mencegah dampak negatif penggunaan media sosial pada siswa SMA Negeri
13 Wajo, yaitu melakukan pendekatan, melakukan pemeriksaan, memberikan arahan
dalam penggunaan media sosial dan memberikan bimbingan ajaran agama Islam.
Ketiga Hambatan guru pendidikan agama Islam dalam mencegah dampak negatif
media sosial pada siswa SMA Negeri 13 Wajo, yaitu 1) adanya covid 19, 2) Kurang
dukungan orang tua siswa, dan 3) Pengaruh lingkungan sekitar juga nerupakan faktor
penghambat pencegahan dampak negatif penggunaan media sosial.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak negatif media sosial
memberikan pengaruh yang buruk pada siswa, strategi yang digunakan guru PAI
dalam mencegah dampak negatif media sosial pada siswa sudah diterapkan dengan
baik, meskipun ada beberapa hambatan yang dihadapi guru PAI dalam mencegah
dampak negatif penggunaan media sosial. Bedasarkan kesimpulan penelitian, maka
penulis merekomendasikan saran yaitu guru PAI untuk hendaknya tetap
melaksankan perannya dalam mencegah dampak negatif penggunaan media sosial
seoptimal mungkin, dan lebih memperhatikan keadaan siswa yang masih butuh
bimbingan pengajaran dan keadaan siswa yang sudah mampu menggunakan media
sosial dengan baik.