Abstract :
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Nilai-nilai Etika Komunikasi pada
mahasiswa KPI IAIN Bone. Pokok permasalahnnya adalah bagaimana etika
komunikasi mahasiswa KPI IAIN Bone dan bagaimana peran dosen dalam
menerapkan nilai-nilai etika komunikasi mahasiswa KPI IAIN Bone.
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif kemudian dipaparkan
secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian sosiologi, psikologi dan
akhlak artinya suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata mahasiswa
atau lingkungan mahasiswa dengan maksud dan tujuan menemukan fakta yang
kemudian menuju pada identifikasi dan pada akhirnya menuju kepada penyelesaian
masalah.
Hasil penelitian menujukkan bahwa etika komunikasi mahasiswa KPI IAIN
Bone saat ini masih terbilang kurang teraktualisasi karena masih terdapat beberapa
pelanggaran-pelanggaran etika dalam ruang perkuliahan. Seperti sikap disiplin waktu,
memotong pembicaraan orang lain, berambut gondrong masuk kuliah, dan kurangnya
rasa menghargai satu sama lain.
Peran dosen dalam menerapkan nilai-nilai etika komunikasi mahasiswa
sangatlah berperan. Dilihat pada penerapan di awal kuliah, dosen melakukan kontrak
kuliah sekaligus memberikan arahan tentang etika yang baik yang harus di ikuti
selama melaksanakan proses belajar di ruang kelas. Jika terjadi pelanggran-
pelanggaran etika beberapa sanksi bisa saja debrikan kepada si pelanggar. Untuk
mencapai tujuan utama dari perkuliahan bukan hanya transfer ilmu melaikan perlu
juga ada pengembangan nilai-nilai moral.
Etika komunikasi mhasiswa sangat kurang teraktualisasikan dalam kehidupan
sehari?hari. Melihat banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan
kode etik pengguruan tinggi. Contohnya; mahasiswa berambut gondrong,
menggunkan kaos oblong ke kampus, tidak menggunakan sepatu (memakai sandal),
kurang sopan dalam berbicara, memotong pembicaraan orang lain, dan tidak
menghargai satu sama lain baik kepada sesama mahsiswa maupun dosen. Hingga
perlu diadakan penerapan etika komunikasi yang baik kepada mahasiswa agar lebih
menujukkan identitas diri sebagai mahasiswa yang bernilai religius.