Abstract :
Skripsi ini membahas tentang ?Pola Pengasuhan Orang Tua Tunggal (Ayah)
Terhadap Anak Di Bawah Umur Pasca Perceraian Perspektif Hukum Islam (Studi
Kasus Di Kec. Cina Kab. Bone)?. Kajian dalam penelitian ini yakni bagaimana pola
pengasuhan orang tua tunggal (ayah) terhadap anak di bawah umur pasca perceraian
di kec. Cina dan bagaimana faktor pendukung dan penghambat pola pengasuhan
orang tua tunggal (ayah) terhadap anak di bawah umur di kecamatan Cina. Untuk
memudahkan pemecahan masalah tersebut maka digunakan metode penelitian
lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode induktif
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengasuhan orang tua tunggal (ayah)
terhadap anak di bawah umur pasca perceraian di kec. Cina dan faktor penghambat
serta pendukung pola pengasuhan orang tua tunggal (ayah) terhadap anak di bawah
umur di kecamatan Cina.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan orang tua
tunggal (ayah) terhadap anak di bawah umur pasca perceraian di kecamatan Cina
menerapkan pola pengasuhan yang bersifat demokratis dan situasional yaitu pada
pola pengasuhan demokratis memberikan kebebasan dan kesempatan terhadap anak
untuk mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang tua. Sedangkan pada pola
pengasuhan situasional tidak berdasarkan dengan pola pengasuhan tertentu. Pola
pengasuhan situasional menerapkan pola pengasuhan yang menyesuaikan situasi dan
kodisi yang berlangsung pada saat itu. Adapun faktor pendukung pola pengasuhan
orang tua tunggal adalah adanya bantuan keluarga dekat yang dinilai sangat
membantu para orang tunggal dalam mengasuh anak yang masih di bawah umur.
Sedangkan faktor penghambat yang dialami oleh para orang tua tunggal adalah peran
ganda yang harus dijalankan dalam satu waktu sehingga kesulitan dalam membagai
waktu antara anak dan pekerjaan. Namun demikian para orang tua tunggal tetap
memprioritaskan anak.