Abstract :
Wahdah Islamiyah Bone memiliki perkembangan cukup pesat di wilayah
Kabupaten Bone, organisasi ini berusaha agar umat Islam dalam menjalani
kehidupannya kembali kepada Al-Qur?an dan As-Sunnah serta pemahaman generasi
salaf. Oleh karena itu, ada banyak unit-unit usaha yang mereka bangun untuk
mewujudkan tujuan tersebut. Di dunia pendidikan mereka mereka membangun
sekolah-sekolah Islam seperti Pesantren Ibnu Qayyim, Pesantren Ibnu Abbas, dan
SDIT Rabbani. Di bidang pengolahan zakat, infak, dan sedekah mereka memiliki
WIZDA Bone, mereka juga mempunya divisi lembaga pernikahan dan pembinaan
keluarga sakinah, divisi ini ditujukan untuk memudahkan pernikahan secara syar?i
mulai dari pemilihan calon pasangan, pelaksanaan pernikahan sampai pembinaan
setelah menikah, kemudian Wahdah Bone juga mempunyai lembaga pembinaan,
pengembangan, dan pendidikan Al-Qur?an (LP3Q) yang berusaha agar masyarakat
mampu membaca Al-Qur?an dengan baik dengan benar atau tartil, penghafalan Al-
Qur?an, dan perbaikan bacaan, mereka juga mengadakan kajian-kajian yang berkaitan
dengan akidah, fikih dan akhlak di beberapa masjid.
Sejauh ini penelitian tentang spiritual entrepreneurship sudah banyak
dilakukan. Namun demikian hasil-hasil penelitian tersebut belum ada yang membahas
tentang peningkatan sumber daya manusia menurut Wahdah Islamiyah. maka
penelitian ini menawarkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan
pendekatan spiritual entrepreneurship menurut Wahdah Islamiyah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
yaitu penelitian secara langsung untuk mengumpulkan informasi berupa data
wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kualitas sumber daya manusia
Wahdah Islamiyah yaitu memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam bekerja,
disiplin dalam bekerja, sopan santun yang baik, dan semangat untuk berprestasi; 2)
Kontribusi spiritual entrepreneurship terhadap Wahdah Islamiyah yaitu sikap
senantiasa berusaha meningkatkan ilmu oleh pengurus Wahdah Islamiyah,
pengambilan keputusan yang baik oleh pengurus Wahdah Islamiyah, sikap jujur
pengurus atau kader Wahdah Islamiyah, dan ketakwaan pengurus Wahdah Islamiyah;
3) Model peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pendekatan spiritual
entrepreneurship yaitu keahlian seseorang harus dibarengi dengan ketakwaan.
Keahlian berupa kompetensi pada suatu bidang dan kemampuan untuk membaca
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sementara ketakwaan berupa ilmu
agama yang dijadikan sebagai panutan atau panduan alam menjalani kehidupan.
vi
Peningkatan
kualitas
sumber
daya
manusia
dengan
pendekatan
spiritual
entrepreneurship juga diterapkan kepada sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar, Umar
bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah sahabat yang
memiliki prestasi yang besar dan mereka juga adalah orang-orang yang paling
bertakwa dibanding generasi setelahnya.
Masalah penelitian yang kami rekomendasikan bagi peneliti selanjutnya yaitu
spiritual enrepreneurship yang dirumuskan pemikir ekonomi Islam terdahulu.