Abstract :
Judul tesis ini adalah ‚Sigat al-Jarh wa al-Ta‘dil Para Kritikus Hadis Abad
Ketiga Hijriah (Studi Aplikasi dalam Penelitian Kualitas Hadis). Dengan demikian,
masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana interpretasi serta aplikasi
sigat-sigat al-jarh wa al-ta‘dil abad ketiga dalam menentukan kualitas hadis. Dari
masalah pokok ini, peneliti manjabarkannya dalam beberapa sub masalah yaitu: 1)
bagaimana deskripsi tentang sigat al-jarh wa al-ta‘dil?, 2) bagaimana interpretasi
tentang sigat al-jarh wa al-ta‘dil?, 3) bagaimana aplikasi sigat al-jarh wa al-ta‘dil
abad ketiga Hijriah terhadap kualitas hadis?. Tujuannya untuk mengetahui bentukbentuk
dari sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang digunakan oleh para nuqqad al-hadis abad
ketiga, juga mengetahui interpretasi serta aplikasinya dalam menetukan kualitas
hadis.
Untuk menjawab permasalahan diatas, peneliti menggunakan pendekatan
multidisipliner yakni pendekatan ilmu hadis, pendekatan historis serta pendekatan
linguistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research,
sedangkan data yang didapatkan diolah dengan teknik analisis isi atau content
analysis.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sigat al-jarh wa al-ta‘dil
terbagi pada tiga macam, yakni sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang khusus mengkritisi
ke-‘adil-an periwayat, sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang khusus pada ke-dabit-an
periwayat dan sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang masuk pada ke-‘adil-an dan ke-dabit-an
periwayat sekaligus.
Para pengkaji hadis belakangan sering berbeda dalam memberikan
interpretasi pada sebuah sigat al-jarh maupun sigat ta‘dil, hal ini disebabkan karena
kritikus hadis yang menggunakan sigat tersebut tidak semua memberikan penjelasan
terkait sigat yang digunakan, juga tidak semua dari mereka membuat maratib al-jarh
wa al-ta‘dil, dan bahkan pada kenyataannya, ada beberapa sigat al-jarh maupun
ta‘dil yang sama dari segi lafaz-nya tapi berbeda penggunaannya dengan berbedanya
kritikus hadis yang menggunakannya. Oleh karena itu, dalam mengaplikasikan sigat
al-jarh wa al-ta‘dil memerlukan setidaknya beberapa langkah yakni: a) memahami
dengan benar makna dari sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang digunakan oleh kritikus
hadis b) mengenali kritikus hadis yang memberi penilaian terhadap periwayat yang
bersangkutan sehingga nampaklah apakah dia adalah seorang yang mutasyaddid,
mutawassit atau mutasahil dalam men-siqah-kan ataupun men-da‘if-kan seorang
xv
periwayat. c) melihat sigat al-jarh wa al-ta‘dil yang digunakan oleh kritikus hadis
yang bersangkutan apakah sigat yang digunakan mufassar atau gairu mufassar.
Dari hasil penelitian ini pun dapat dipahami bahwa memahami sigat al-jarh
wa al-ta‘dil, dari bentuk sampai aplikasinya adalah hal yang sangat penting dalam
menentukan kualitas hadis, sebab salah satu syarat ke-sahih-an sebuah hadis adalah
diriwayatkan oleh periwayat yang siqah dan untuk membedakan periwayat yang dan
yang tidak tentu saja harus menggunakan ilmu al-jarh wa al-ta‘dil. oleh karena itu
peneliti berharap dari penelitian ini sedikit banyak dapat membantu dalam
penelitian-penelitian hadis kedepannya, walaupun penelitian tentang sigat al-jarh wa
al-ta‘dil dalam tulisan ini hanya memuat sebagian dari sekian banyak sigat al-jarh
wa al-ta‘dil yang telah digunakan oleh kritikus hadis.