Institusion
Universitas Islam Negeri Alauddin
Author
Subject
2X7.2 Dakwah Islam, Penyebaran Islam
Datestamp
2017-06-05 06:23:51
Abstract :
Penelitian ini membahas tentang Strategi Dakwah dalam Pembinaan
Spiritual Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Sungguminasa
Gowa yang bertujuan untuk: Mengetahui dan menganalisis bentuk pelaksanaan
dakwah dan upaya pembinaan spiritual Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Wanita Kelas IIA Sungguminasa Gowa serta mengungkap faktor pendukung dan
penghambat efektivitas dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA
Sungguminasa Gowa dan solusinya.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan
teologis normatif, pendekatan dakwah, pendekatan psikologi, pendekatan sosiologi
dan pendekatan komunikasi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi terhadap Pimpinan, pejabat dan petugas Lembaga Pemasyarakatan,
dai/daiah yang memberikan ceramah serta narapidana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi Dakwah dalam Pembinaan
Spiritual Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Sungguminasa
adalah keterpaduan antara aturan yang diterapkan dengan aktivitas dakwah,
dianalisis dari (1) Bentuk pelaksanaan dakwah yang dilakukan berupa dakwah lisan,
tulisan dan tindakan. (2) Upaya pembinaan spiritual Narapidana meliputi:
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pembinaan (3) Faktor pendukung
efektivitas dakwah berupa (a) Kompetensi dan kualifikasi pembina, (b) Kualifikasi
dai/daiah, (c) Partisipasi pihak lembaga dalam pembinaan, (d) Integrasi antara aturan
dan aktivitas dakwah, (e) Kondisi real lembaga pemasyarakatan, (f) Ketulusan
dai/daiah dalam pembinaan, (g) Kebutuhan narapidana akan dakwah, (h) Waktu
pembinaan. Faktor penghambatnya bersumber dari dai/daiah, narapidana dan dana
operasional dakwah. Solusi mengatasi hambatan tersebut yaitu (a) Perlunya lebih
ditingkatkan kerjasama dan komunikasi antara pihak lembaga pemasyarakatan
dengan dai/daiah (b) Perlunya lebih ditingkatkan koordinasi antara dai/daiah yang
melakukan ceramah di lembaga pemasyarakatan (c) Perlunya metode konseling
sebagai metode yang sesuai dengan kondisi objektif narapidana dan metode
mauidzah hasanah. (d) Menyampaikan makna zikir yang selalu dilantunkan, materi
ihsan dan kisah orang terdahulu yang semuanya tercakup dalam strategi sentimentil.
Implikasi penelitian ini adalah menghendaki agar instansi yang terkait dalam
melakukan pembinaan kepada narapidana agar tetap mempertahankan dan
melanjutkan program pembinaan yang selama ini sudah berjalan, lebih
meningkatkan kordinasi antara dai/daiah, dan perlunya pengadaan buku bacaan
sebagai salah satu item pembinaan. Kepada pihak lembaga agar aturan yang selama
ini diterapkan supaya tetap dipertahankan dan lebih dikoordinir agar pelanggaran
semakin diminimalkan, kerjasama dan komunikasi antara pihak lembaga dengan
dai/daiah supaya lebih ditingkatkan agar efektivitas dakwah terwujud lebih
maksimal. Kepada pembina, agar mempertimbangkan pentingnya mengintegrasikan
strategi sentimentil yang mencakup metode konseling sebagai solusi terhadap
masalah kejiwaan yang banyak dialami narapidana dan metode mauidzah hasanah
dengan strategi keterpaduan pembinaan spiritual narapidana.