Gerakan Dakwah Sufistik (Studi Kasus pada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar)
Total View This Week26
Total View This Week26
Institusion
Universitas Islam Negeri Alauddin
Author
Subject
2X7.2 Dakwah Islam, Penyebaran Islam
Datestamp
2017-06-09 06:42:18
Abstract :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pelaksanaan dakwah sufistik pada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar, diidentifikasi sebagai berikut: a.Da’wah bil-lisan yakni ceramah (tausiyah), dialog, dan zikir pada kajian harian, mingguan, dan insidental. b. Da’wah bi al-qalam yakni penyediaan buku bacaan islami, catatan-catatan zikir, dan catatan-catatan materi kajian. c. Da’wah bial-khal yakni keikutsertaan dewan pembina, pimpinan dan komponen terkait padakegiatan dan pengamalan dakwah serta penerapan metode terapi sufi (metode alternatif). 2) Pola penerapan dakwah sufistik pada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar adalah keterpaduan antaraunsur-unsur dakwahdengan pelaksanaankegiatan dakwahyang menitikberatkan pada pengamalanmad’u.3)Peluangdakwahpada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat adalah a. Dai/daiah yang kompeten danprofesional serta keunikan metode dakwah. b. Semangat mad’u dan kebutuhanjamaahterhadapdakwah sebagai rileksasi,Sedangkan faktor penghambatnyaadalahfaktor internal yakni jamaah itu sendiri dan faktor eksternal yakni perhatianpemerintah dan pengaruh lingkungan. Implikasi penelitian ini adalah 1) Hendaknya Organisasi dakwah padaMajelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar lebihdioptimalkan fungsinya untukmembangun semangat dan kesadaran jamaah. 2)Menghendaki para dai MajelisZikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar agar lebih meningkatkan kompetensisubstantifnya. 3)Menghendakiagarpemerintah memberikan dukungan penuh padaperkembangan dakwahIslamsaat ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pelaksanaan dakwah sufistik pada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar, diidentifikasi sebagai berikut: a.Da’wah bil-lisan yakni ceramah (tausiyah), dialog, dan zikir pada kajian harian, mingguan, dan insidental. b. Da’wah bi al-qalam yakni penyediaan buku bacaan islami, catatan-catatan zikir, dan catatan-catatan materi kajian. c. Da’wah bial-khal yakni keikutsertaan dewan pembina, pimpinan dan komponen terkait padakegiatan dan pengamalan dakwah serta penerapan metode terapi sufi (metode alternatif). 2) Pola penerapan dakwah sufistik pada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar adalah keterpaduan antaraunsur-unsur dakwahdengan pelaksanaankegiatan dakwahyang menitikberatkan pada pengamalanmad’u.3)Peluangdakwahpada Majelis Zikir Az-Zahra Pusat adalah a. Dai/daiah yang kompeten danprofesional serta keunikan metode dakwah. b. Semangat mad’u dan kebutuhanjamaahterhadapdakwah sebagai rileksasi,Sedangkan faktor penghambatnyaadalahfaktor internal yakni jamaah itu sendiri dan faktor eksternal yakni perhatianpemerintah dan pengaruh lingkungan. Implikasi penelitian ini adalah 1) Hendaknya Organisasi dakwah padaMajelis Zikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar lebihdioptimalkan fungsinya untukmembangun semangat dan kesadaran jamaah. 2)Menghendaki para dai MajelisZikir Az-Zahra Pusat Kota Makassar agar lebih meningkatkan kompetensisubstantifnya. 3)Menghendakiagarpemerintah memberikan dukungan penuh padaperkembangan dakwahIslamsaat ini.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
