DETAIL DOCUMENT
Ishim Maushül (Kata Penghubung) dan Penggunaannya pada Sürah Al-Kahfi (Dengan Pendekatan/Analisis Ilmu Nahwu)
Total View This Week1
Institusion
Universitas Islam Negeri Alauddin
Author

Subject
492.75 Tata Bahasa Arab 
Datestamp
2017-06-12 06:00:16 
Abstract :
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Isim Maushül (Kata Penghubung) terdiri dari Ismy dan Harfy. Adapun Maushül Khässhah (Maushü lIsmy): 1) “Al-Ladzïy” digunakan untuk tunggal laki-laki berakal sebagaimana firman Allah SWT. pada Sürah Al-Kahfi/18: 1 dan 37,2) “Al-Ladzïyna” digunakan untukjama’ laki-laki berakal sebagaimana firman AllahSWT. padaSürah Al-Kahfi/18: 2,4, 21, 28, 30, 52, 101, 102, 104, 105 dan 107.Dan adapun Maushül Musytarik (Maushül Ismy):1)“Man” digunakan untuk tunggal laki-laki berakal sebagaimana firman AllahSWT. pada Sürah Al-Kahfi/18: 15, 28, 30, 57, 87dan 88, 2) “Mä” Maushül Musytarik digunakan untuk yang tidak berakal, berakal, dan jama’ berakal sebagaimana firman Allah SWT. pada Sürah Al-Kahfi/18: 7, 8, 27, 39, 42, 49,56,57, 64, 66, 68, 78 dan 82. Dan adapun penggunaan Maushül Harfy “Mä” digunakan untuk yang tidak berakal, tunggal berakal, dan jama’ berakal sebagaimana firman Allah SWT. pada Sürah Al-Kahfi/18: 12, 16, 49, 56,58, dan73. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan menjadi nilai tambah dan pengetahuan bagi siswa dan mahasiswa yang ingin memperdalam bahasa Arab melalui Ilmu Nahwu khususnya yang berhubungan dengan Isim Maushül (Kata Penghubung), agar supaya mereka memahami ma’äniy atau arti-arti yang terkandung di dalam Al-Qur’an. 

Institution Info

Universitas Islam Negeri Alauddin