Abstract :
Penelitian ini bertujuan; 1. Mengetahui bentuk penanaman karakter
religius pada peserta didik di SMA Negeri 3 Takalar, 2. Mengungkapkan
penanaman karakter keligius pada peserta didik dalam pendidikan agama Islam di
SMA Negeri 3 Takalar, 3. Mengemukakan peluang dan tantangan yang dihadapi
dalam penanaman karakter religius pada siswa SMA Negeri 3 Takalar, dan 4.
Memaparkan hasil implementasi Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan
karakter religius pada peserta didik di SMA Negeri 3 Takalar.
Metode penelitian yang digunakan: Pertama, penelitian kepustakaan, untuk
memahami secara teoretik tentang karakter religius sekolah dalam sistem
pendidikan nasional dan menjelaskan teori-teori pada pelaksanaan pendidikan
agama Islam dalam menanamkan karakter religius. Kedua, penelitian ini
menggunakan pendekatan pedagogik, dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data diolah dengan analisis taksonomi, yakni menganalisis
keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Lalu
mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan, dilanjutkan dengan
analisis data kualitatif yaitu, analisis domain yang digunakan pada kegiatan
observasi dan kegiatan wawancara di SMA Negeri 3 Takalar yang berkaitan
prilaku karakter religius, analisis taksonomi dilakukan selama kegiatan penelitian
berlangsung melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi sehingga data
yang berhasil dikumpulkan dianggap cukup untuk dianalisis, dan dianalisis secara
komponensial dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi.
Hasil penelitian diperoleh 1. Bentuk penanaman karakter religius pada
peserta didik di SMA Negeri 3 Takalar adalah (a) menanamkan sikap 3S
(Senyum, Salam, dan Sapa), (b) saling hormat dan toleran, (c) membiasakan puasa
Senin dan Kamis, (d) membiasakan shalat sunat Duha, (e) membiasakan shalat
Dzuhur berjama’ah, (f) membiasakan tadarrus al-Qur'an, dan (g) membiasakan
berdo’a bersama (istighazah), serta (h) Penarikan infaq. 2. Penanaman karakter
religius dilakukan melalui pendidikan agama Islam di SMA Negeri 3 Takalar
karena nilai-nilai religius yang paling mendasar untuk dipelajari dan
diaktualisasikan pada peserta didik ada dalam mata pelajaran pendidikan agama
Islam, sehingga karakter religius ini penting dimasukkan dan lebih dikembangkan
secara nyata dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 3. a) Peluang
penanaman karakter religius melalui tiga jalur, yakni penanaman karakter religius
dalam pembelajaran, penanaman karakter religius dalam kegiatan ekstra kurikuler,
dan peserta didik pada umumnya beragama Islam. b). Tantangannya: (a)
pengajaran guru dalam kelas karena kurangnya buku latihan, (b) tidak tersedianya
dana untuk kegiatan di luar sekolah dan tidak adanya guru spesialis dalam bidang
penanaman karakter religius di SMA Negeri 3 Takalar, (c) ketiadaan sarana dan
prasarana berupa laboratorium pendidikan agama Islam sedikit menghambat
penyemaian nilai karakter religius pada peserta didik, (d) pendidikan dihadapkan
pada keberagaman peserta didik, baik dari sisi keyakinan beragama maupun
keyakinan dalam satu agama, dan peserta didik memiliki latar belakang kehidupan
yang berbeda-beda. 4. Hasil implementasi pendidikan agama Islam dalam
menanamkan karakter religius peserta didik di SMA Negeri 3 Takalar: Pertama,
penciptaan suasana religius sekolah, Kedua, internalisasi nilai. Ketiga, keteladanan dan pembiasaan, Keempat, pembudayaan. Kelima, belajar hidup
dalam perbedaan, Keenam, membangun saling percaya (Mutual Trust), Ketujuh,
memelihara saling pengertian, Kedelapan, terbuka dalam berpikir, Kesembilan,
apresiasi dan interdependensi dan Kesepuluh, resolusi konflik. Adapun cara yang
dilakukan dalam rangka penanaman karakter religius adalah (1) penanaman secara
individual, (2) melalui pelatihan dan pembiasaan, (3) melalui keteladanan, (4)
melalui kegiatan sosial, dan (5) diadakannya pengajian Jum’at barokah. Hasil
penelitian yang ditemukan adalah (a) menghubungkan materi ajar ke dalam
pendidikan religius, (b) menyertakan tokoh keteladanan dalam cerita bereligius,
(c) memberikan materi penugasan yang solusinya menuntut tumbuhnya karakter
religius, (d) tumbuhnya kesadaran beragama, (e) meningkatnya pengetahuan
agama dan ibadah, (f) tertanam dan terbiasa beretika dalam pergaulan, dan (g)
terbiasa berperilaku terpuji.