Abstract :
Perkembangan pembangunan yang begitu cepat di wilayah Kelurahan
Wameo, tidak dibarengi dengan adanya penataan bangunan dan lingkungan yang
baik, seperti tidak terlaksananya koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien dasar
hijau (KDH) pada fasilitas permukiman dan fasilitas perdagangan dan jasa, membuat
bangunan-bangunan yang ada di wilayah Kelurahan Wameo terlihat kumuh dan tidak
beraturan. Tingginya kepadatan bangunan, jarak antara bangunan dan jalan yang
begitu dekat akibat garis sempadan bangunan yang tidak memadai, serta kurangnya
ruang terbuka hijau, merupakan masalah-masalah tata bangunan dan lingkugan yang
ada pada wilayah Kelurahan Wameo.
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi tata
bangunan dan lingkungan di Kelurahan Wameo dan kemudian membandingkannya
dengan arahan yang ada dalam RTBL Kawasan Wameo, Kota Baubau, sehingga
dapat diketahui seberapa besar ketidak sesuaian tata bangunan dan lingkungan di
kawasan ini. Penelitian ini memiliki batasan mencakup pada koridor jalan-jalan
utama di wilayah Kelurahan Wameo, yaitu Koridor Jalan Betoambari, Koridor Jalan
Erlangga, Koridor Jalan Hayam Wuruk, Koridor Jalan Wakaaka, dan Koridor Jalan
Dr. Wahidin.
Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dimana data
diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini
menemukan masih banyaknya bangunan yang memiliki tata bangunan dan
lingkungan yang tidak sesuai dengan arahan RTBL Kawasan Wameo, sehingga
dibutuhkan adanya pemberian disinsentif seperti pengenaan pajak yang tinggi dan
pembatasan penyediaan infrastruktur. Serta, dibutuhkan adanya RTH publik dan
sistem sanitasi yang baik.