Abstract :
Penelitian ini mengkaji tentang pesan makna suatu tradisi yang memiliki arti
yang teramat dalam. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pesan makna yang
terkandung dalam tradisi budaya mappacci di daerah adat Bugis Pangkep
Penelitian ini menggunakan metode peneltian kualitatif dengan analisis
semiotika Charles Sanders Pierce dengan menggunakan tipologi tanda Pierce. Data
pada penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi,
dokumentasi, Teknis pengumpulan data menggunkan tiga tahap pengujian:
resprementament, objek, dan interpretasi. Adapun beberapa informan dalam tahap
penelitian ini yaitu budayawan, dan tokoh masyarakat
Dari hasil peneltian yang dilakukan, maka terkuak bahwa persiapan dan
prosesi dalam upacara mappacci marupakan adat Bugis Pangkep yang
pelaksanaannya menggunakan daun mappacci merupakan betuk harapan dan doa,
bagi kesejahteraan dan kebahagiaan calon mempelai, yang dirangkaikan dalam satu
rangkuman kata dari kesembilan macam peralatan. Bantal, sarung sutera, daun
nangka, daun pucuk pisang, daun pacci, beras, lilin, tempat pacci, gula merah dan
kelapa. Dengan demikian makna yang terkandung dari peralatan tersebut dalam
upacara mappacci yang selalu dilaksanakan pada setiap pernikahan masyarakat Bugis
Pangkep. Daun pacci salah satu jenis tumbuhan dalam bahasa Indonesia tumbuhan
pacar (inai) dan bahasa latin disebut lawsania alba yang berarti membersihkan atau
mensucikan diri. Dengan demikian pelaksanaan upacara mappacci mengandung
makna simbolis kebersihan atau kesucian bertujuan untuk membersihkan jiwa dan
raga calon pengantin sebelum mengarungi bahterai rumah tangga. Adapun keuunikan
dari tradisi ini yaitu dilihat dari statifikasi sosial dalam prosesi mappacci yaitu
penyediaan sarung sutera dimana kalangan masyarakat yang bukan keturunan
bangsawan menyediakan tujuh lembar sarung sutera sedangkan yang berketurunan
bangsawan menyediakan sembilan sarung sutera. Makna yang terkandung dalam
proses Pangkep karena mengandung makna dan tujuan maksud yang baik.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti menyarankan:
Masyarakat Bugis Pangkep tetap mempertahankan kebudayaan yang telah diwariskan
budaya leluhur dan diharapkan para generasi muda dapat melestarikan kebudayaan,
dimana budaya upacara mappacci adat pernikahan Bugis Pangkep mengandung nilainilai
dan makna-makna pesan kehidupan yang bertujuan baik.