DETAIL DOCUMENT
Islam dan Penguatan Masyarakat Madani (Studi Kritis tentang Relasi Islam dan Negara di Indonesia Pasca Orde Baru, 1998-2014).
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Alauddin
Author

Subject
2X6.22 Pemerintahan Islam 
Datestamp
2017-04-05 03:18:45 
Abstract :
Disertasi ini merupakan kerangka analisis tentang potret artikulasi pemikiran politik Islam dalam merespon issu-issu modernitas di Indonesia, kaitannya dengan sejauh mana Islam memberi arah dan platform moral bagi proses demokratisasi di Indonesia pascaorde baru(1998-2014). Analisis ini mengacu pada asumsi dasar bahwa doktrin Islam dan demokrasi memiliki kesamaan unsur-unsur dasar, dan prinsip-prinsip dasar demokrasi memiliki akar historikal yang kuat dalam masyarakat Islam awal di Madinah. Penelitian ini merupakan studi pustaka (library research), dengan menggunakan teknik analisi swacana (Discourse analisys) dan teknik analisis hermeneutik. Selanjutnya dalam proses interpretasi, penulis menggunakan pendekatan historis, sosiologis, philosofis, dan teologis konvergensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun berangkat dari dasar keyakinan yang sama (al-Qur’an dan al-Hadits) ummat Islam merespon Issu politik dan demokrasi di Indonesia pasca orde baru dengan ekspresi pemikiran politik yang beragam.Secara umum terdapat tiga model pemikiran politik Islam yang berkembang di kalangan pergerakan Islam (Cendikiawan, partai politik, dan ormas Islam),yakni; [1] Pemikiran politik yang bersifat integratif,yakni Islam dan politik (negara)dipahami sebagai suatu kesatuan yang utuh,[2] pemikiran politik yang bersifat sekularistik, yakni; Islam dan negara tidakterkait baik secara politik maupun hukum,[3]pemikiran politik yang bersifat simbiotik-mutualistik, yakni pemikiran yang memposisikan Islam sebagai spirit dan panduan moral bagi pengelolaan negara di satu sisi, dan negara menjadi sarana pembumian nilai-nilai dan ajaran Islam padasisi yang lain.Selanjutnya hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsep masyarakat madani tampaknya merupakan perwujudan dari model artikulasi politik Islam yang bersifat simbiotik-mutualistik.Gagasan ini dalam prakteknya memposisikan agama memerankan dua peran sekaligus, yakni ;[1] berperan menjadi kekuatan penyeimbang dan kritik terhadap negara dan pasar, [2] berperan dalam agenda-agenda pemberdayaan rakyat, sekaligus menjadi gerakan alternatif di tengah pergulatan Islamisme dan liberalisme yang saling berseberangan. Akhirnya penulis berharap disertasi ini dapat semakin memperkaya khasanah intelektual Islam, sekaligus menjadi referensi dalam rekayasa pengembangan peran politik umat Islam dalam penguatan masyarakat madani di Indonesia ke depan. Penulis sepenuhnya sadar, bahwa disertasi ini masihjauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk pengembangan disertasi ini lebih lanjut. 

Institution Info

Universitas Islam Negeri Alauddin