Abstract :
Untuk membahas permasalahan ini penulis menggunakan metode
kepustakaan (library research), dari data yang diperoleh, maka dipahami bahwa
Pengaruh kemiskinan dan kultur terhadap terjadinya aksi premanisme itu sangat
besar, Penyebab utama seseorang menjadi seorang preman adalah faktor ekonomi dan
sosial, terutama berkaitan upaya mereka bertahan hidup. Dan juga terjadinya tindakan
premanisme di pengaruhi oleh budaya atau lingkungan hidup, misalnya Faktor
subjektif merupakan faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir). Dan Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar
(lingkungan).
Sudah menjadi kenyataan, bahwa semakin maju suatu negara semakin banyak
pula muncul bentuk-bentuk kejahatan di negara tersebut. Kemajuan teknologi yang
membawa kemajuan transportasi dan komunikasi mendukung terlaksananya
kajahatan-kajahatan yang canggih pula. Sehingga Dalam skripsi ini diungkapkan juga
Langkah-langkah dalam pemberantasan tindak premanisme, yaitu dengan membuat
sebuah stabilitas ekonomi yang kuat, sehingga Negara bisa menjamin kemakmuran
rakyatnya, di samping penegakan hukum yang tegas, konsisten dan menegakkan
keadilan dan kemanusiaan, sebagaimana tertuan dalam sila kedua pancasila, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam pemberantasan premanisme, pemerintah
dan masyarakat harus kerjasama. Menegakan keamanan dan kedamaian merupakan
Tugas semua manusia, warga negara. Aparat sebagai instrumen negara yang resmi
untuk menjamin ketenteraman diberikan otoritas bagi penegakannya.