Abstract :
SLiMS di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai mampu memberikan manfaat yang sangat besar baik itu untuk pengelola perpustakaan maupun untuk pemustaka. Manfaat yang diperoleh dari penerapan SLiMS untuk otomasi di perpustakaan ini meliputi kemampuan untuk bekerja lebih cepat, adanya peningkatan performa pekerjaan dan
adanya peningkatan produktivitas kerja. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari kemampuan pengelola perpustakaan untuk mengolah koleksi perpustakaan lebih banyak yang peningkatanya sampai lima kali lipat
dibandingkan sebelum memakai SLiMS. Pengelola perpustakaan menilai SLiMS adalah perangkat lunak yang
mudah digunakan untuk otomasi. Kemudahan SLiMS untuk otomasi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai ini dapat dilihat dari kemudahan untuk mempelajari SLiMS, kemudahan untuk mengontrol dan kejelasan program yang membantu pengguna dalam memahami SLiMS. Untuk mempelajari SLiMS ada banyak alternatif yang dapat ditempuh, bisa dengan mengikuti pelatihan yang diadakan komunitas SLiMS atau belajar mandiri menggunakan buku panduan yang ada. Adanya sosial media seperti grup facebook dan forum diskusi online juga lebih memudahkan
mempelajari SLiMS disamping interface aplikasi yang memang mudah dipahami. Kendala yang di temukan adalah
a. Sampai saat ini SLiMS (Senayan Library Management System) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai belum maksimal, masih ada fitur SLiMS (Senayan Library Management System) yang belum dimanfaatkan. Fitur SLiMS (Senayan Library Management System) yang belum dimanfaatkan antara lain menu area anggota (member area), kendali terbitan berseri (serial control), copy cataloging dan penghitung pengunjung (visitor counter). b. kemampuan pengelola perpustakaan juga masih harus ditingkatkan.
Selama ini sebagian besar pengelola mahir menggunakan SLiMS hanya
pada menu-menu yang berkaitan dengan bidang kerjanya. Pengelola
perpustakaan masih harus berusaha sedikit lebih keras untuk menggunakan
menu dalam SLiMS yang belum biasa digunakanya dan kendala dalam
pemanfaatan SLiMS juga terjadi pada pemustaka. Meski secara umum
pemustaka menilai bahwa menu OPAC dalam SLiMS bermanfaat dan
mudah digunakan. Akan tetapi pemustaka belum dapat memaksimalkan
pencarian dengan OPAC. Dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa
belum semua pemustaka pernah melakukan penelusuran spesifik dalam
penelusuran koleksi.