Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
Ramika, Tamila
Febrian, Febrian
Linda, Rosmery
Subject
371.3 Methods of Instruction and Study/Metode Belajar Mengajar, Kegiatan Belajar Mengajar
Datestamp
2021-07-23 23:48:11
Abstract :
Kegiatan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari ilmu matematika.
Pembelajaran matematika disekolah tidak hanya bertujuan agar peserta didik paham
dengan materi yang diajarkan, peserta didik yang memahami materi diharapkan
dapat menerapkan materi yang diajarkan dalam kehidupannya. Oleh sebab itu
peserta didik dituntut mampu menghubungkan, mengaitkan, mengolah serta
memodifikasi pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya dalam rangka
menyelesaiakan permasalahan yang dihadapinya. Kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan berpikir dimana peserta didik mampu menemukan dan membatasi
informasi yang diketahui dan ditanyakan, menjeleskan hubungan kedua informasi,
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan,
merancang strategi efektif untuk menyelesaikan masalah dan mampu
menerapkannya, mendeteksi kesalahan dan mampu memperbaiki serta mampu
memberikan pembuktian jawaban yang diperoleh dan menyimpulkannya. Karena itu
penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki peserta
didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil analisis kemampuan
berpikir kritis peserta didik kelas VII dalam menyelesaikan masalah matematika dan
mengetahui penyebab dari kurangnya kemsampuan berpikir krtitis. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas VII SMPN 10 Tanjungpinang tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 30
peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan wawancara.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil
yang diperoleh dari penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik
kelas VII SMPN 10 dalam menyelesaikan soal operasi pecahan terbagi menjadi 3
tingkatan. Tingkatan pertama peserta didik dengan kemampuan berpikir kr itis tinggi
dalam menyelesaikan soal dapat memenuhi tahap berpikir kritis yaitu klarifikasi
dasar, memberi alasan untuk suatu keputusan, menyimpulkan, klarifikasi lebih
lanjut, dan tahap dugaan/keterpaduan(48%). Tingkatan kedua peserta didik dengan
kemampuan berpikir kritis sedang dapat memenuhi Tahap berpikir kritis yaitu
kalrifikasi dasar, menyimpulkan, dan tahap dugaan/keterpaduan(35%). Tingkatan
ketiga peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis rendah hanya mampu
memenuhi tahap klarifikasi dasar dan menyimpulkan(17%)