KARAKTERISTIK JEJAK MAKAN (FEEDING TRAIL) DUGONG PADA EKOSISTEM LAMUN DI PULAU SUMPAT DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
Zuliska, Afralingga
Aditya Hikmat, Nugraha
Ita, Karlina
Aditya Hikmat, Nugraha
Ita, Karlina
Subject
570. Biologi
Datestamp
2021-07-24 12:16:40
Abstract :
Penelitian bertujuan untuk mengukur struktur ekosistem lamun pada area makan dugong, selain itu penelitian ini mengukur dimensi jejak makan dugong pada habitat lamun dan mengukur biomassa lamun yang dimakan dugong. Metode yang digunakan adalah survei pengambilan data dilakukan secara lansung di lapangan, sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Pengambilan struktur lamun menggunakan metode transek kuadran, feeding trail dengan mengukur panjang, lebar dan kedalaman. Pengukuran biomassa menggunakan kotak 20 x 20 cm2 diambil di luar dan di dalam feding trail. Persentase tutupan lamun berkisar antara 62,94 % sampai 89,2 %, kerapatan lamun berkisar 127 individu/m2 sampai 692 individu/m2. Dimensi feeding trail berkisar 0,985 (m2) sampai 1,050 (m2), jumlah biomassa lamun yang dimakan dugong berkisar 16,350 (grbk/m2) sampai 82,879 (grbk/m2). Pada penelitian ini lamun yang menjadi makanan dugong ialah jenis Halodule pinifolia. Analisis PCA antara data struktur ekosistem lamun dengan parameter perairan menunjukkan bahwa tutupan, kerapatan, memiliki kolerasi positif dengan kecerahan. Kemudian analisis PCA antara biomassa lamun, biomassa yang dimakan dan luas feeding trail, memiliki hubungan yang berkolerasi positif dengan kerapatan lamun. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan lamun menyebabkan semakin banyak biomassa lamun yang dimakan oleh dugong.
Penelitian bertujuan untuk mengukur struktur ekosistem lamun pada area makan dugong, selain itu penelitian ini mengukur dimensi jejak makan dugong pada habitat lamun dan mengukur biomassa lamun yang dimakan dugong. Metode yang digunakan adalah survei pengambilan data dilakukan secara lansung di lapangan, sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Pengambilan struktur lamun menggunakan metode transek kuadran, feeding trail dengan mengukur panjang, lebar dan kedalaman. Pengukuran biomassa menggunakan kotak 20 x 20 cm2 diambil di luar dan di dalam feding trail. Persentase tutupan lamun berkisar antara 62,94 % sampai 89,2 %, kerapatan lamun berkisar 127 individu/m2 sampai 692 individu/m2. Dimensi feeding trail berkisar 0,985 (m2) sampai 1,050 (m2), jumlah biomassa lamun yang dimakan dugong berkisar 16,350 (grbk/m2) sampai 82,879 (grbk/m2). Pada penelitian ini lamun yang menjadi makanan dugong ialah jenis Halodule pinifolia. Analisis PCA antara data struktur ekosistem lamun dengan parameter perairan menunjukkan bahwa tutupan, kerapatan, memiliki kolerasi positif dengan kecerahan. Kemudian analisis PCA antara biomassa lamun, biomassa yang dimakan dan luas feeding trail, memiliki hubungan yang berkolerasi positif dengan kerapatan lamun. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan lamun menyebabkan semakin banyak biomassa lamun yang dimakan oleh dugong.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
