DETAIL DOCUMENT
ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERUPUK IKAN DI BEBERAPA KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN, KEPULAUAN RIAU
Total View This Week0
Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
FEBRIAN, YOPAN
Ilhamdy, Aidil Fadli
Novalina A, Sri
Subject
639.2 Commercial Fishing/Penangkapan Ikan untuk Tujuan Komersial 
Datestamp
2024-08-09 04:05:40 
Abstract :
Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi dengan sektor perikanan tangkap yang tinggi. Peningkatan pemanfaatan hasil perikanan dilakukan pengolahan berbagai produk, salah satunya kerupuk. Kerupuk adalah makanan yang diolah dengan berbagai tepung beserta bahan-bahan yang dapat meningkatkan kualitas dan gizinya. Kerupuk akan menjadi lebih besar dan kurang padat saat digoreng. Dalam produksinya, produk olahan kerupuk ikan tidak terlepas dari bahan tambahan pangan (BTP) yang dapat disalahgunakan oleh produsen dengan menambahkan bahan tambahan pangan yang dapat membahayakan konsumen kerupuk ikan. Bahan tambahan pangan telah ditetapkan jenis dan jumlah yang bisa ditambahkan pada makanan. Namun, masih banyak terdapat produsen yang menambahkan dengan tidak memperhatikan peraturan yang ada. Sementara itu, onsumsi makanan dengan bahan tambahan pangan yang berbahaya secara terus menerus dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan keamanan pangan pada beberapa kerupuk ikan yang terdapat di Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Uji Proksimat dilakukan dengan menggunakan metode SNI 01-2354.2-2006. Pengujian keamanan pangan dilakukan uji kualitatif pada kandungan boraks, kadar formalin, dan Rhodamin B, kemudian dilakukan uji kuantitatif pada sampel yang positif mengandung BTP. Analisis data dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan dua kali pengulangan tiap perlakuan. Hasil uji menunjukkan kerupuk ikan yang diperoleh dari Kecamatan Teluk Sebong memiliki kandungan proksimat berupa protein (13,24%-13,72%), kadar abu (2,57%-2,94%), kadar air (10,27%-13,32%), dan kadar lemak (0,93%-0,24%). Hasil uji keamanan pangan didapatkan sampel Y1 dan Y2 memiliki kandungan boraks dengan nilai masing-masing 0,9 dan 1,05. Pengguanaan boraks pada kerupuk dilakukan drngan tujuan untuk menghasilkan kerupuk dengan ketahanan yang lebih lama dan lebih renyah serta memiliki bentuk yang menarik. 
Institution Info

Universitas Maritim Raja Ali Haji