Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
NINGSIH, KURNIATI
Syafitri, Rahma
Setiandika Igiasi, Teguh
Subject
302.23. Media Komunikasi, Media Massa
Datestamp
2024-08-13 07:03:43
Abstract :
Pendidikan tinggi adalah pilar penting untuk pembangunan bangsa. Namun, di desa Tanjung Batu Kecil, masyarakat belum sepenuhnya memahami maknanya. Mereka memandang pendidikan tinggi sebagai alat untuk mendapatkan pekerjaan formal dengan penghasilan tinggi. Jika harapan ini tidak terpenuhi, muncul diskrepansi terhadap sarjana. Penelitian ini bertujuan menguraikan makna pendidikan tinggi bagi masyarakat desa Tanjung Batu Kecil, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan analisis teori interaksionisme simbolik, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat desa ini melihat pendidikan tinggi sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal dan penghasilan tinggi, serta mengharapkan sarjana berperan penting di desa. Namun, mendapatkan pekerjaan di sektor formal tidak mudah, sehingga banyak sarjana bekerja di sektor informal dengan penghasilan yang tidak sesuai harapan masyarakat. Minimnya peran sarjana dalam kehidupan desa menimbulkan kekecewaan dan diskrepansi, mereka dianggap tidak berguna atau gagal. Pendidikan dianggap membuang waktu dan tidak bermanfaat, dampak dari diskrepansi ini adalah lulusan sarjana harus menghadapi proses pembentukan identitas diri, rasa dilema, dan kebingungan dalam mendefinisikan diri dan tujuan hidup mereka, serta tekanan sosial yang kuat. Komentar negatif yang menyebabkan banyak orang, terutama generasi muda, menjadi malas atau enggan melanjutkan kuliah, mengurangi motivasi dan minat mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Kata kunci: Makna Pendidikan Tinggi, Diskrepansi, Dampak Diskrepansi