Institusion
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Author
LANA, ILMA
Suhana, Mario Putra
Anggraini, Rika
Subject
501. Ilmu Pengetahuan Alam
Datestamp
2024-08-20 06:11:25
Abstract :
Ekosistem mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang
memiliki manfaat baik dari sisi ekologi maupun sosial ekonomi masyarakat pesisir.
Mengingat pentingnya fungsi hutan mangrove untuk makhluk hidup maka perlu
dilakukan pemetaan ekosistem mangrove sebagai upaya untuk keperluan
monitoring, cakupannya yang luas dan mampu menjangkau daerah yang sulit
dijangkau. Monitoring terkait kondisi ekosistem mangrove dapat dilakukan salah
satunya dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan resolusi tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong,
Kabupaten Bintan pada Maret 2023-January 2024 dengan menggunakan klasifikasi
maximum likelihood yang bertujuan untuk menganalisis perubahan sebaran spasial
kerapatan mangrove dengan menggunakan citra satelit SPOT 7 pada tahun 2017 ke
2022 di area Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Luas
ekosistem mangrove di Desa Pengudang dari tahun 2017 ke 2022 mengalami
penurunan sebesar 1,021 Ha. Luasan tertinggi terjadi pada tahun 2017 dengan luas
67,7 Ha, sedangkan luas ekosistem mangrove terendah terjadi pada tahun 2022
dengan luas 45,6 Ha. Nilai perhitungan akurasi klasifikasi citra berdasarkan matrix
confusion menghasilkan overall accuracy sebesar 90% dengan nilai kappa
coefficient sebesar 88%. Hasil klasifikasi kerapatan mangrove menggunakan
algoritma NDVI pada citra SPOT 7 di Desa Pengudang terbagi menjadi 3 kelas
kerapatan, yaitu jarang, sedang, dan rapat. Hasil klasifikasi jarang pada tahun 2017
17,963 Ha, sedang 13,27 Ha, dan rapat 36,486 Ha dengan luas total sebesar 67,719
Ha. Klasifikasi jarang pada tahun 2022 3,412 Ha, sedang 4,653 Ha, dan rapat
37,507 Ha dengan luas total sebesar 45,572 Ha. Tingkat keakuratan klasifikasi
NDVI berdasarkan matrix confusion menghasilkan overall accuracy sebesar 90%.
Mangrove di Desa Pengudang ditemukan 5 jenis mangrove, yaitu: Rhizophora
apiculata,Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, dan
Xylocarpus granatum. Dari nilai kerapatan NDVI dan nilai kerapatan transek
persamaan regresi linier sederhana yang dihasilkan pada penelitian ini adalah
y=3,037x + 0,0388. Nilai koefisien determinasi (r2
) yang didapatkan dari nilai
kerapatan NDVI dan nilai kerapatan transek sebesar 0,7816 dan nilai koefisien
korelasinya (r) sebesar 0,8841 sehingga dapat dikatakan nilai antara hasil NDVI
dan hasil dilapangan berkorelasi sebesar 88%. Hasil korelasi analisis ditinjau
memiliki nilai 0,75 ? 1 maka hasil nilai korelasi tersebut sangat baik dan dikatakan
sempurna.