Abstract :
Tren investasi terus tumbuh dan mengalami puncaknya dalam lima tahun
terakhir yaitu naik sebesar 800% lebih. Apalagi dengan disrupsi dalam aspek
finansial yang berevolusi menjadi fintech yang juga mendisrupsi banyak dalam
investasi digital. Besarnya pertumbuhan ternyata berbanding terbalik dengan
kualitasnya, terbukti bahwa 59% investor tersebut adalah berumur dibawah 30
tahun. Jawa Barat juga mengalami kenaikan pesar yaitu 153% namun dibalik itu
Tasikmalaya menempati daerah termiskin di Jawa Barat. Adalah aplikasi Ajaib
yang menjadi platform terfavorit dan terbesar transaksinya namun fakta lainnya
yaitu brand awareness-nya tidak setinggi kompetitornya. Maka menjadi suatu
pertanyaan apakah di daerah Priangan Timur dengan investor ajaib memiliki pola
yang sama.
Penerimaan dan penggunaan akan suatu teknologi memiliki latarbelakang
tersendiri. Menurut model penelitian UTAUT, aspek yang mendasarinya yaitu
Performance Expectancy, Facillitating Condition, Effort Expectancy dan Social
Influence sehingga berimplikasi kepada Behavioural Intention dan Use Behaviour.
Aplikasi Ajaib merupakan salah satu teknologi sehingga penerimaan dan
penggunaannya bisa dinilai menggunakan model penelitian UTAUT. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan penggunaan aplikasi Ajaib di Priangan
Timur dengan menilai keterkaitan antar variabel.
Metode penelitian penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan sumber
data primer yang diambil dengan kuesioner dari populasi data investor Ajaib di
Priangan Timur. Sampel diambil sebanyak 100 responden yang diambil secara non?probability sampling dan sampling insidental. Data tersebut dianalisis
menggunakan SmartPLS 3.0 melalui analisis Inner Model, analisis Outer Model
dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hipotesis diterima yaitu pada
hubungan antara Performance Expectancy dengan Behavioural Intention,
Facilitating Condition dengan Behavioural Intention, Performance Expectancy
dengan Use Behaviour, Performance Expectancy dengan Use Behaviour melalui
Behavioural Intention, Facilitating Condition dengan Use Behaviour melalui
Behavioural Intention. Dan hipotesis ditolak yaitu hubungan antara Facilitating
Condition dengan Use Behaviour yang menandakan bahwa ketidakadaan hubungan
antar keduanya dan terdapat pemengaruh lain yang tidak dibahas dalam penelitian
ini.
Kata kunci: Performance Expectancy, Facillitating Condition, Behavioural
Intention, Use Bahviour, UTAUT