Abstract :
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 mempunyai konsep
pembelajaran berbasis teks, salah satu teks yang ada dalam kurikulum 2013 revisi
adalah teks resensi. salah sat kompetensi dasar seputar materi teks resensi ada pada
KD 3.17 dan 4.17, yaitu menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang
berbeda dan mengontruksi teks resensi dari kumplan cerpen/novel yang dibaca.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesignifikanan pengaruh dari
penerapan model pembelajran Mind Mapping terhadap kemampuan menganalisis
kebahasaan dan mengontstruksi teks resensi pada peserta didik kelas XI SMA Negeri
5 Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 5 Tasikmalaya sebanyak 13 kelas. Sampel penelitian ini adalah peserta
didik kelas XI MIPA 7 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen dan
peserta didik kelas XI MIPA 6 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan nilai rata-rata pre-test dan
post-test dalam kemampuan menganalisis kebahasaan dan mengonstruksi teks
resensi. Nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen dalam menganalisis kebahasan
resensi yaitu 42,3, setelah mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping,
nilai rata-rata pada post-test yaitu 84,9. kemudian dalam mengonstruksi resensi, nilai
rata-rata pre-test yaitu 57,4, kemudian diberi perlakuan menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping, diperoleh nilai rata-rata post-test sebanyak 91,8. Pada
kelas kontrol, dalam menganalisis kebahasan resensi diperoleh nilai rata-rata pretest
yaitu 40,5. Kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajan Problem Based
Learning. Setelah pelaksanaan post-test diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,4.
kemudian dalam mengonstruksi resensi, nilai rata-rata pre-test yaitu 56,8, kemudian
diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping, diperoleh nilai
rata-rata post-test sebanyak 82,1. Selanjutnya dari hasil uji normalitas data, semua
nilai X hitung lebih besar dari nilai X tabel, menunjukan bahwa semua data
berdistribusi tidak normal dan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.dalam uji Wilcoxon,
semua nilai W hitung lebih besar dari nilai W tabel.
Data-data tersebut dianalisis menggunakan uji normalitas dan tidak
berdistribusi normal, sehingga data harus diuji menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji
wilcoxon menunjukan bahwa semua nilai W hitung lebih kecil dari W tabel. Hal ini
menunjukan bahwa model pembelajaran Mind Mapping memberikan pengaruh secara
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Artinya, hipotesis penelian tersebut diterima