Abstract :
Sesuai dengan kurikulum 2013 revisi, pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan pembelajaran berbasis teks. Ada beberapa teks yang harus dikuasai oleh
peserta didik salah satunya teks cerita pendek pada kompetensi dasar 3.9 dan 4.9.
namun pada kenyataannya di SMA Negeri 8 Tasikmalaya, khususnya kelas XI IPS 2,
banyak peserta didik yang belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dapat atau tidaknya model
pembelajaran mind map meningkatkan kemampuan menganalisis unsur-unsur
pembangun dan mengonstruksi cerita pendek pada peserta didik kelas XI SMA
Negeri 8 Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan menerapkan observasi, wawancara, serta tes.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus
kesatu pada aspek pengetahuan terdapat peserta didik yang belum mampu mencapai
KKM sebanyak 12 orang (41%) dan peserta didik yang sudah mencapai KKM
sebanyak 17 orang (59%), pada aspek keterampilan terdapat peserta didik yang belum
mampu sebanyak 11 orang (38%) dan peserta didik yang sudah mencapai KKM
sebanyak 18 orang (62%). Pada siklus kedua, baik pada aspek pengetahuan maupun
aspek keterampilan seluruh peserta didik sebanyak 29 orang (100%) sudah mencapai
KKM yang ditetapkan yaitu 68.
Hasil uji normalitas data nilai menganalisis unsur-unsur pembangun dan
mengonstruksi cerita pendek pada siklus kesatu dan siklus kedua data berdistribusi
tidak normal, sehingga untuk menghitung uji beda digunakan uji Wilcoxon, hasil uji
Wilcoxon menunjukan bahwa hasil W (hitung) (0) < W (tabel) (0,01).
Berdasarkan data di atas, menunjukan bahwa hipotesis penelitian ini diterima.
Artinya, model pembelajaran mind map dapat meningkatkan kemampuan
menganalisis unsur-unsur pembangun dan mengonstruksi cerita pendek pada peserta
didik kelas XI SMA Negeri 8 Tasikmalaya tahun ajaran 2021/2022