Abstract :
Budidaya penetasan telur bagi peternak unggas masih menggunakan cara konvensional atau
masih menggunakan indukan unggas yang dimana volume atau banyaknya telur yang
ditetaskan masih sedikit, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan mesin penetas telur.
Mesin penetas telur merupakan alat penetas yang mempunyai prinsip kerja seperti pada induk
unggas pada saat mengerami telur dengan mengatur suhu dan kelembaban penetasan, suhu
dan kelembaban penetasan diatur stabil pada suhu 37-39 oC dan kelembaban 55-60%. Mesin
penetas telur yang ada saat ini kurang dalam melakukan monitoring keadaan inkubator,
dilakukan hanya dengan mengecek atau melihat alat ukur yang ada pada inkubator.
Pada permasalahan tersebut dibuat alat penetas telur yang selain mampu mengatur suhu dan
kelembaban sesuai syarat juga dapat dilakukan monitoring keadaan di aplikasi Blynk untuk
mempermudah monitoring suhu dan kelembaban inkubator secara realtime tanpa harus
melihat keadaan pada inkubator.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa inkubator penetas telur
berbasis IOT mampu membantu telur unggas berhasil menetas dan pengontrolan suhu dapat
di lakukan di aplikasi blynk sehingga inkubator pada penelitian ini dapat di gunakan untuk
penetasan unggas lainya seperti ayam,bebek,burung puyuh dan unggas lainya. Serta
monitoring suhu dan kelembapan dapat dilakukan di manapun seelama inkubator terkoneksi
dengan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun memiliki delay
rata-rata sebesar 38,4 millisecond. Artinya dapat dikatakan bahwa sistem monitoring suhu
dan kelembapan sudah termasuk real time pada saat pemrosesan data.
Kata kunci : inkubator, telur , internet of things, aplikasi blynk