Abstract :
Selada merupakan salah satu komoditas hortikultura yang belum masuk pada data
produksi komoditas sayuran nasional, akan tetapi selada memiliki potensi untuk
dikembangkan di Indonesia karena memiliki prospek ekonomi yang cukup tinggi.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan teknik budidaya selada hidroponik,
menginventarisir dan menghitung berapa biaya investasi juga biaya operasional
yang dikeluarkan serta menganalisis kelayakan usaha budidaya selada secara
hidroponik, penelitian ini dilaksanakan di Rengganis Hydrofarm yang terletak di Jl.
Sumelap Perum Sukaweuning Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Rengganis Hydrofram merupakan sebuah unit usaha produksi sayuran selada.
Pemilihan tempat penelitian dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan
untuk melakukan penelitian dan mengidentifikasi masalah di perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa budidaya selada hidroponik Rengganis Hydrofarm
menggunakan teknik penanaman yang dilakukan tanpa media tanah. Teknik ini
pada dasarnya hanya memanfaatkan air sebagai media tumbuh tanaman. Sistem
Hidroponik menggunakan Nutrient Film Technique (NFT), sehingga cocok
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air. Biaya investasi yang dibutuhkan
pada budidaya selada hidroponik Rengagnis Hydrofarm adalah Rp. 68.648.000 dan
biaya operasional Rp. 13.710.000. Usaha budidaya selada hidoponik yang
dilakukan layak secara finansial dengan nilai NPV Rp. 14.811.975, Net B/C 1,22,
nilai IRR 13 persen. Seluruh Biaya Investasi dapat dikembalikan berdasarkan
Payback periods selama 3 tahun 6 bulan.
Kata kunci : Kelayakan finansial, budidaya selada NFT, Rengganis Hydrofarm