Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang perkembangan Kebun
Raya Cibodas pada masa kolonial tahun 1866-1942: Mulai dari bagaimana awal
berdirinya Kebun Raya Cibodas, kondisinya sebelum menjadi kawasan konservasi,
hingga perkembangannya setelah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengan melewati empat
tahapan yaitu Heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan kina pertama di Hindia Belanda
merupakan titik awal berdirinya Kebun Raya Cibodas. Teysmann mengembangkan
koleksi tanaman yang memiliki nilai penting dalam penelitian botani, sedangkan
Scheffer mengembangkan koleksi tanaman yang memiliki nilai ekonomi dan
ditangan Treub Kebun Raya Cibodas berhasil diperluas dan dijadikan sebagai
Monumen Alam. Sejak ditetapkan sebagai monumen alam pada tahun 1889 Kebun
Raya Cibodas memiliki fungsi baru yaitu sebagai stasiun penelitian hutan
pegunungan tropis. Fasilitas Kebun seperti wisma tamu, laboratorium, konservatori
dan fasilitas lainnya dibangun untuk menunjang penelitia di kebun pegunungan
Cibodas. Keberadaan fasilitas pendukung ini mampu menarik ilmuan asing untuk
datang dan melakukan penelitian di kebun pegunungan Cibodas.
Kata Kunci: Kebun Raya, Cibodas, Konservasi