Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wilayah kabupaten dan kota yang
menjadi basis dan non basis serta yang memiliki karaktersitik lokalisasi dan
spesialisasi komoditas kapulaga di Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan analisis deskriptif
kuantitatif yang dianalisis menggunakan Analisis Location Quotient, Analisis
Lokalisasi, dan Analisis Spesialisasi. Data penelitian ini menggunakan data
produksi tanaman biofarmaka tahun 2013-2022 yang berasal dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Wilayah
kabupaten dan kota yang menjadi basis komoditas kapulaga di Provinsi Jawa
Barat yaitu: Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Kuningan. Sedangkan wilayah kabupaten
dan kota yang menjadi non basis komoditas kapulaga di Provinsi Jawa Barat,
yaitu: Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Karawang, Kota Banjar, Kota Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten
Majalengka, Kota Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, dan Kota
Cimahi. (2) Tidak terdapat kabupaten dan kota yang memiliki karakteristik
lokalisasi dan spesialisasi komoditas kapulaga di Provinsi Jawa Barat. Komoditas
kapulaga di Provinsi Jawa Barat tidak terlokalisasi pada suatu wilayah kabupaten
dan kota tertentu akan tetapi menyebar di beberapa wilayah, serta komoditas
kapulaga belum menjadi komoditas yang dispesialisasikan di Provinsi Jawa Barat.
Namun terdapat 9 kabupaten dan kota yang memiliki nilai rata-rata koefisien
lokalisasi dan spesialisasi positif, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan,
Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Kabupaten
Sukabumi.
Kata Kunci: Basis, Jawa Barat, Kapulaga, Produksi