Abstract :
Posyandu sebagai sarana kesehatan dalam pemantauan tumbuh dan kembang anak
masih belum optimal dilaksanakan, hal ini berkaitan dengan rendahnya partisipasi
ibu-ibu membawa balitanya ke Posyandu. Puskesmas Bantar merupakan
Puskesmas dengan jumlah kunjungan bayi dan balita ke Posyandu terendah di Kota
Tasikmalaya pada tahun 2022, dimana data terendahnya berada di Kelurahan
Bantarsari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan praktik kunjungan ibu balita ke Posyandu di Kelurahan
Bantarsari tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari 70
responden ibu yang mempunyai balita berusia 6-59 bulan di Posyandu Mekarsari
dan Posyandu Teratai di Kelurahan Bantarsari. Sampel dipilih dengan teknik total
sampling sehingga besar sampel sebanyak 70 orang. Data dikumpulkan melalui
proses wawancara menggunakan instrumen kuesioner. Variabel bebas yang diteliti
meliputi pengetahuan, sikap, persepsi, dukungan keluarga dan peran kader.
Variabel terikatnya adalah praktik kunjungan ibu balita ke Posyandu. Hasil
penelitian diketahui bahwa pengetahuan (p-value 0,003, OR 1 = 3,701, OR 2 =
9,500), sikap (p-value 0,000, OR 1 = 6000, OR 2 = 18,750), persepsi (p-value 0,015,
OR 1 = 5,789, OR 2 = 12,000), dukungan keluarga (p-value 0,000, OR = 9,778)
dan peran kader (p-value 0,008, OR = 4,952) semua variabel memiliki hubungan
dengan praktik kunjungan ibu balita ke Posyandu di Kelurahan Bantarsari. Saran
untuk ibu balita diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan
Posyandu dalam kehidupan sehari-hari, serta turut berperan aktif dalam program
yang telah disusun oleh tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Posyandu, Kunjungan, Ibu balita.