Abstract :
Produksi tanaman kacang kedelai di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat, salah satu penyebab utamanya yaitu semakin sempitnya lahan
pertanian. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perluasan areal tanam, yaitu
memanfaatkan lahan marginal salah satunya lahan kering untuk meningkatkan
produksi kedelai. Pemberian antioksidan pada tanaman kedelai merupakan salah
satu cara untuk mengatasi kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui interaksi antara ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa) pada
kondisi cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan vegetatif kedelai. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei 2023 sampai Agustus 2023 di Kelurahan Mulyasari,
Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok dengan pola faktorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu
perlakuan konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yang terdiri dari 3 taraf yaitu:
0% (kontrol), 1,5% dan 3%. Faktor kedua yaitu perlakuan tingkat cekaman
kekeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu: 100% kapasitas lapang (kontrol), 60%
kapasitas lapang, 30% kapasitas lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak kulit bawang merah dengan tingkat
cekaman kekeringan pada parameter yang diamati, namun terdapat pengaruh
mandiri antara konsentrasi ekstrak kulit bawang merah dan cekaman kekeringan
pada parameter yang diamati. Konsntrasi ekstrak kulit bawang merah 3%
berpotensi digunakan untuk penanaman kedelai pada semua kondisi kapasitas
lapang. Pertumbuhan vegetatif kedelai dengan kapasitas lapang 100%
menunjukkan pengaruh baik dibandingkan dengan kapasitas lapang 60% dan 30%.
Kata kunci : Cekaman kekeringan, Ekstrak kulit bawang merah, Kedelai.