Abstract :
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika hubungan dua
partai politik Islam terbesar di Republik Indonesia yaitu Partai Masyumi dengan
Partai Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1952-1960. Salah satu resolusi
Muktamar Umat Islam Indonesia di Yogyakarta pada 7-8 November 1945
menetapkan Masyumi sebagai satu-satunya partai Islam di Indonesia. Masyumi
sebagai partai yang dibentuk atas kesepakatan umat Islam Indonesia, di antaranya
didukung oleh organisasi-organisasi Islam. NU menjadi salah satu organisasi
Islam yang turut mendukung pembentukan dan menjadi anggota istimewa
Masyumi. NU bahkan menganjurkan agar anggota-anggotanya di berbagai daerah
menjadi anggota partai tersebut, akan tetapi, dalam perkembangannya NU
memutuskan keluar dari Masyumi pada 1952, kemudian menjadi partai politik
sendiri. Keluarnya NU dari Masyumi merugikan kedudukan partai Islam tersebut
karena dengan demikian Masyumi kehilangan sebagian besar pendukungnya dan
harus bersaing dengan NU dalam kontestasi politik nasional maupun daerah.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang didasarkan
atas pendapat Kuntowijoyo yang terdiri atas (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan
sumber, (3) verifikasi, (4) interpretasi, dan (5) penulisan sejarah. Pengumpulan
data untuk penelitian skripsi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen system
cards (sistem kartu). Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa hubungan
Masyumi dengan NU pada tahun 1952-1960 berlangsung dengan dinamis.
Hubungan kedua partai tersebut terkadang berlangsung secara harmonis, akan
tetapi, terkadang juga diliputi ketegangan. Ketegangan antara Masyumi dengan
NU lebih sering terjadi dalam urusan negosiasi mengenai pembagian kekuasaan,
sedangkan harmonisasi antara Masyumi dengan NU lebih mudah tercapai dalam
urusan yang bersifat prinsipil seperti menghadapi musuh bersama seperti PKI
dalam pemerintahan dan memperjuangkan Islam sebagai dasar negara di Majelis
Konstituante.
Kata kunci: partai politik, Masyumi, NU