Abstract :
ABSTRAK
DAS Citanduy memiliki beberapa sub DAS salah satunya adalah sub DAS Citanduy hulu.
Sub DAS tersebut belum mempunyai debit terukur cukup panjang, sehingga masih
menggunakan data hujan untuk menghitung debit rencana. Pada umumnya pola distribusi
hujan yang digunakan untuk pulau jawa adalah hujan 6 jam, seharusnya data analisis
hidrograf dapat menggunakan pola distribusi hujan daerah. Oleh karena itu distribusi hujan
perlu dicari menggunakan metode observasi dan menggunakan metode empiris yaitu
Modified-mononobe dan Alternating Block Method (ABM). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis distribusi hujan jam-jaman dengan metode observasi dan empiris pada sub
DAS Citanduy hulu. Hasil analisis pola distribusi hujan jam-jaman didapat pola distribusi
hujan pada DAS Citanduy hulu adalah distribusi hujan 4 jam atau hujan durasi pendek
dengan pola menyerupai metode ABM dan puncaknya terjadi pada jam ke-2. Berdasakan
perhitungan metode empiris didapat pola distribusi hujan ABM memiliki penyimpangan
yang lebih kecil dibandingkan dengan Modified-mononobe yaitu sebesar 28%. Pola
distribusi hujan tersebut dihitung debit banjirnya untuk dibandingkan dengan distribusi
hujan 6 jam pulau jawa menggunakan HSS Nakayasu. Berdasarkan perhitungan HSS
Nakayasu didapat pola distribusi hujan 4 jam ABM memiliki debit puncak terbesar diantara
ketiga pola distribusi hujan dengan puncaknya terjadi pada jam ke-8. Sedangkan untuk pola
distribusi hujan 4 jam Modified-Mononobe dan pola distribusi hujan 6 jam debit puncaknya
terjadi pada jam ke-7.
Kata Kunci: HSS Nakayasu, Metode Observasi, Metode Empiris, Pola Distribusi Hujan.