Abstract :
ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL
(STUDI KASUS SIMPANG CICARIANG-KAWALU-TASIKMALAYA)
Elisa Kartikasari1), Herianto, M.T2), dan Hendra, ST.,M.Sc.3)
1,2,3Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Siliwangi
Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
e-mail: elisakartikasari98@gmail.com
ABSTRAK
Simpang tak bersinyal Cicariang ini merupakan simpang yang
menghubungkan Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Cibeuti dengan Jl. Pagaden yang
terletak di kecamatan Kawalu, Tasikmalaya. Seiring berkembangnya jaman
populasi penduduk dan kebutuhan ekonomi juga meningkat hal ini membuat
volume arus lalu lalu lintas juga bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui kinerja simpang empat tak bersinyal Cicariang pada kondisi eksisting
serta mengetahui alternatif pemecahan masalah pada simpang tersebut. Penelitian
ini dilakukan selama 16 hari dilapangan yang diambil pada saat waktu puncak yang
kemudian di analisa menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,
1997). Berdasarkan hasil analisa arus lalu lintas, maka kinerja persimpangan yaitu
sebesar (Q) 4024 smp/jam, dengan kapasitas (C) 3474,62 sedangkan derajat
kejenuhan (DS) 1,16. Tundaan simpang (D) 32,17 det/jam dan peluang antrian
54,45-109,87% dengan tingkat pelayanan D (kurang baik). Hasil dari analisis dapat
dilihat bahwa kondisi persimpangan kurang baik dimana sudah mulai terjadi
tundaan dan kemacetan. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan prasarana
seperti pemasangan lampu lalu lintas, pelebaran jalan, dan pembuatan jalan
sebidang atau jalan terobosan baru. Namun hal ini tidak memungkinkan karena
kondisi geometri yang kecil dan memerlukan waktu dan biaya yang banyak. Agar
para pemakai jalan dapat mengetahui fasilitas jalan hendaknya memasang rambu
lalu lintas dan marka jalan untuk membangun sistem jalan.
Kata Kunci : Persimpangan, MKJI 1997, Derajat Kejenuhan, Tundaan