Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematis
siswa menurut tahapan David Campbell ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan
impulsif pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskripstif. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan tes MFFT (Matching Familiar Figure Test), tes
kemampuan berpikir kreatif, dan wawancara. Instrumen utama yaitu peneliti
sendiri dan instrumen pendukung yaitu instrumen tes MFFT (Matching Familiar
Figure Test) dan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Subjek
penelitian adalah siswa kelas IX SMPN 1 Tasikmalaya yang memenuhi semua
indikator kemampuan berpikir kreatif matematis pada masing-masing gaya
kognitif reflektif dan impulsif serta dapat berkomunikasi dengan baik. Teknik
analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan (1) Proses berpikir
kreatif siswa reflektif (S1R): dapat menyampaikan informasi yang diketahui dan
ditanyakan pada soal secara lisan dan tertulis, menunjukkan adanya perubahan
pada raut wajahnya, melakukan aktivitas merenung sambil memainkan alat tulis,
rambut serta kakinya perlahan, dapat memilih cara penyelesaian yang didapatkan
setelah melalui proses menduga-duga dengan lancar, dapat menunjukkan
penyelesaian dengan dua cara dan menetapkan idenya sendiri dengan waktu yang
cukup lama, menyamakan hasil penyelesaian pada cara pertama dan kedua serta
menghitung ulang langkah penyelesaian. (2) Proses berpikir kreatif siswa impulsif
(S11I): dapat memahami permasalahan yang terdapat dalam soal dengan waktu
yang relatif lebih cepat dan dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan
secara lisan dan mengomunikasikan bahwa yang ditulis tersebut sudah melalui
perhitungan di luar kepala, memerhatikan sketsa yang digambar dan dapat
menuliskan asumsi dari hasil perhatiannya, menunjukkan aktivitas berdiam diri
serta trial and error, dapat menyelesaikan dengan dua cara berbeda walaupun
beberapa kali melakukan kesalahan, serta hanya menyamakan hasil akhir pada
kedua cara dan memeriksa langkah pengerjaannya. (3) Proses berpikir kreatif
siswa impulsif (S25I): dapat memahami permasalahan dalam soal dengan waktu
yang relatif lebih cepat, dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan
secara lisan, dapat melakukan aktivitas trial and error dan mengingat kembali ide
yang ditemukan apabila mengalami kesulitan, melakukan kegiatan berdiam
sambil memainkan alat tulis dan kerudung yang dikenakan tetapi masih terlihat
santai, dapat menyelesaikan dengan dua cara berbeda, serta hanya menyamakan
hasil akhir pada kedua cara dan memeriksa langkah pengerjaannya.
Kata kunci: Proses berpikir kreatif; Reflektif; Impulsif; David Campbell; Kagan