Abstract :
Jamur makroskopis komponen utama organisme pengdegradasi yang
berperan penting dan menjadi indikator dalam setiap habitat yang dinamis.
Kawasan Gunung Galunggung salah satu ekosistem dengan habitat yang
mendukung pertumbuhan jamur makroskopis. Tujuan penelitian mengidentifikasi
keanekaragaman jenis dan mengetahui pola distribusi jenis jamur makroskopis di
kawasan Gunung Galunggung, dilaksanakan pada Juni-Juli 2022. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif bersifat eksploratif dengan teknik
survei, metode pengambilan data menggunakan VES (Visual Encounter Survey)
dengan bantuan plot 1 × 1 m, luas area pengamatan 300 m2
setiap stasiun. Stasiun
yang digunakan yaitu stasiun 1 kawasan Curug Panoongan Cipanas, stasiun 2
kawasan Hutan Pinus Curug Cikahuripan, dan stasiun 3 kawasan Curug Batu Blek.
Perhitungan indeks ekologi meliputi indeks keanekaragaman, indeks keseragaman,
indeks dominansi dan indeks morisita untuk mengetahui pola distribusinya. Hasil
penelitian ditemukannya 40 species jamur makroskopis terdiri dari 2 division, 4
class, 9 order, 19 family, dan 29 genus dengan jumlah total 1088 individu. Nilai
rata-rata indeks keanekaragaman 2,26 kategori sedang, nilai rata-rata indeks
keseragaman 0,8 kategori tinggi, nilai rata-rata indeks dominansi 0,14 kategori
rendah, dan nilai rata-rata indeks morisita 2 kategori mengelompok. Hasil temuan
dipengaruhi kondisi lingkungan yang cukup baik bagi pertumbuhan jamur
makroskopis dengan area pengamatan menuju sumber air curug memiliki
ketinggian 773-956 mdpl, terdapat tutupan tajuk tumbuhan, substrat beragam, suhu
21,71-25?C, kelembapan udara 82-96%, kelembapan tanah 3,17-5,76, intensitas
cahaya terendah 429 Lux, dan pH tanah 6,76-7,47. Luaran hasil penelitian berupa
booklet suplemen bahan ajar biologi khususnya untuk materi Jamur pada tingkat
SMA dan materi Jamur pada tingkat perguruan tinggi serta bagi masyarakat luas.
Kata Kunci: Keanekaragaman, Pola Distribusi, Jamur Makroskopis, Gunung
Galunggung, Suplemen Bahan Ajar