Abstract :
Kerajinan anyaman bambu merupakan kerajinan anyaman yang berbahan dasar bambu,
salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan sampai saat ini di kabupaten
Tasikmalaya salah satunya di Desa Salawu. Kerajinan anyaman bambu ini memuat
filosofi yang terkandung dalam anyaman tolombong tepatnya pada pola cupat manggu
dan pada wengkunya, lalu filosofinya juga terkandung dalam pola anyam secara umum
yaitu pola anyam kerep dan carang dan terakhir pada aktivitas masyarakat setempat
dalam proses pembuatan kerajinan anyaman bambu. Kerajinan anyaman bambu juga
memuat konsep matematika dalam kerajinan anyaman tolombong, anyam karawang dan
anyam mata itik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
observasi dan wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini dilakukan pada pengrajin
anyaman bambu di Desa Salawu. Teknik analisis data menggunakan model analisis data
menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat filosofi pada kerajinan
anyaman bambu yaitu pada produk anyaman tolombong, ayakan, dan aktivitas
masyarakat dalam proses pembuatan anyaman yang dihubungkan dengan kehidupan
sebagai pedoman hidup. (2) terdapat konsep matematika yang terdapat dalam kerajinan
anyaman tolombong meliputi rotasi, bangun datar dan barisan aritmatika, kerajinan
anyam karawang meliputi refleksi, translasi dan kesebangunan, dan kerajinan mata itik
yaitu refleksi. (3) terdapat nilai estetika matematis yang terdapat pada kerajinan anyaman
yaitu memiliki integrity or perfection (keutuhan atau kesempurnaan) pada anyaman
aster, rosela sudut mata itik, rantang laba-laba, dan nyiru motif, proportion or harmony
(perimbangan atau keserasian) pada anyaman aster, rosel mata itik, nyiru motif, rantang
laba-laba dan brightness or clarity (kecemerlangan atau kejelasan) pada anyaman aster,
rantang laba-laba, nyiru motif.
Kata kunci: Etnomatematika, Filosofi, konsep matematika, nilai estetika