Abstract :
Bonus demografi menghadirkan banyak tantangan industri yang menyebabkan
Indonesia memulai deindustrialisasi dini. Untuk mengatasi sebuah permasalahan
tersebut individu harus membekali diri mereka dengan berbagai keterampilan
sebagai penunjang kehidupannya. Agar memiliki sebuah keterampilan, seseorang
harus melakukan proses belajar yang ditunjang dengan model belajar. Tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui model belajar keterampilan tata boga bagi
pedagang Mambo Kuliner Nite di Kota Tasikmalaya. Adapun metode penelitian
yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil empat
responden yang terdiri dari satu pengelola Mambo Kuliner Nite dan tiga pedagang
Mambo Kuliner Nite. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang kuliner
yang ada di Mambo Kuliner Nite menerapkan empat model belajar yang yakni 1)
experiential learning yakni model belajar yang merefleksikan pengamatan dengan
pengalaman pedagang kuliner. 2) Model belajar observasional yakni model belajar
yang dilakukan pedagang kuliner dengan cara pengamatan kepada role model. 3)
Problem based learning yakni model belajar yang menstimulus pedagang kuliner
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan (perekonomian). 4) Otodidak yakni
model belajar yang memanfaatkan Instagram dan Youtube sebagai sumber belajar
secara mandiri. Keempat model tersebut terintegrasi dengan konsep pembelajaran
pendidikan informal. Melalui model belajar yang diterapkan dalam proses belajar
itulah, pedagang kuliner memperoleh dampak yang luar biasa yakni perubahan
pengetahuan dan keterampilan, pendapatan Meningkat, pengembangan UMKM,
dan kesejahteraan hidup.
Kata kunci: Model Belajar, Keterampilan Tata Boga, Pedagang Kuliner