Abstract :
HUBUNGAN KEBERADAAN BAKTERI E.coli PADA AIR MINUM DAN
PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA
USIA 24-59 BULAN TAHUN 2022
Penyakit diare adalah keadaan seseorang mengalami buang air besar cair atau encer
dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam satu hari. Kota Tasikmalaya memiliki
prevalensi tertinggi diare pada anak di UPTD Puskesmas Urug dengan jumlah 226
kasus pada tahun 2021. Diare dapat terjadi apabila air minum tercemar oleh bakteri
E.coli. Mengolah air adalah salah satu cara untuk mencegah diare pada anak.
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara sumber air minum, keberadaan
bakteri E.coli dan pengolahan air minum dengan kejadian diare pada balita.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional
dan desain cross-sectional. Sumber data menggunakan data primer dan sekunder.
Seluruh kepala keluarga yang mempunyai anak berusia 24-59 bulan. Dalam
penelitian ini menggunakan 30 sampel dan menggunakan metode accidental
sampling. Hasil analisis menggunakan Chi-Square pada derajat kepercayaan 95%
menunjukkan hasil terdapat hubungan antara sumber air minum (p=0,024). Tidak
terdapat hubungan antara sumber air minum dengan keberadaan bakteri dan
keberadaan bakteri dengan diare (p=0,098 dan p=0,548). Variabel pengolahan air
minum tidak dapat dianalisis karena memiliki hasil yang konstan. Bagi petugas
perlu melakukan kegiatan dan promosi kesehatan kualitas air minum pada
masyarakat. Bagi masyarakat perlu memperhatikan jarak aman 10 m antara sumber
air minum dan air bersih dengan tempat limbah atau kotoran.
Kata Kunci : Air Minum, E.coli, Pengolahan Air Minum, Diare
Kepustakaan : 33 (2010-2022)