Abstract :
Dalam pelaksanaan pekerjaan dunia konstruksi, ada beberapa macam
model penjadwalan proyek yang sering digunakan,antara lain Precedence
Diagram, Critical Path dan lain-lain. Dalam tugas akhir ini penulis merencanakan
untuk menjadwalkan ulang aktivitas aktivitas proyek Pembangunan Jembatan
provinsi Titi Gertak Kec.Medan Marelan-Belawan ditinjau dari biaya dan waktu.
Penjadwalan ulang dilakukan dengan metode RPWM dan PDM. Penjadwalan
pada PDM mempertimbangkan hubungan ketergantungan antar aktivitas dan
durasi setiap aktivitas. Bila terjadi kondisi keterbatasan tenaga kerja, maka
dilakukan proses alikasi dan perataan tenaga kerja. Prioritas penjadwalan aktivitas
didasarkan atas aktivitas yang memiliki float time paling kecil. RPWM
diperkenalkan oleh W.B Helgeson dan D.P Birnie pada tahun 1961 dan memiliki
kriteria utama berupa nilai bobot posisi setiap aktivitas. Analisa perbandingan
dilakukan antara hasil dari penjadwalan menggunakan PDM dan RPWM.
Program Microsoft Project 2016 digunakan sebagai alat bantu pemrosesan dan
visualisasi hasil penjadwalan PDM dan RPWM.
Hasil analisa menunjukkan bahwa metode penjadwalan yang lebih optimal
ialah PDM. Durasi proyek yang dihasilkan penjadwalan aktivitas dengan PDM
lebih cepat 5 hari dibandingkan dengan penjadwalan menggunakan RPWM.
Analisa terhadap biaya proyek didapat bahwa penjadwalan PDM pun lebih hemat
Rp.18.000.000,00 dibandingkan dengan menggunakan metode RPWM. Maka
dapat disimpulkan bahwa metode PDM lebih baik dalam menjadwalkan aktivitas
proyek dalam kasus tugas akhir ini.