Abstract :
Penggunaan material baja sebagai struktur dalam suatu konstruksi sudah banyak dilakukan. Umumnya baja digunakan karena lebih mudah pengerjaannya dalam pembangunan dibandingkan dengan material lain, seperti beton bertulang. Keunggulan ini bukan berarti baja tidak mempunyai kelemahan. Harga baja yang bergantung kepada berat, membuat pilihan baja menjadi salah satu desain bangunan. Baja sendiri dapat dipabrikasi dengan berbagai metode. Hot-formed adalah metode yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan hot-formed membentuk baja dalam suhu tinggi, sehingga bentuk profil baja dapat dibentuk sesuai keinginan pabrik. Untuk saat ini, bentuk-bentuk profil baja hot-formed diatur dalam standar-standar yang berlaku pada masing-masing negara. Selain itu, cold-formed membentuk baja pada suhu ruangan. Baja jenis ini biasanya disebut sebagai baja ringan. Profil-profil yang tersedia untuk cold-formed tidak sebanyak variasi pada hot-formed. Namun untuk berat yang relatif lebih ringan dan pemasangan yang lebih mudah, membuat baja cold-formed dipilih untuk dijadikan struktur atas kontruksi.
Pada penelitian ini, akan membandingkan balok profil WF dari baja hot-formed dengan balok cold-formed yang dibentuk dari kanal dan pelat baja bergelombang dari segi stress dan deformasi. Perbandingan akan menggunakan perhitungan biasa, kemudian ditunjukkan juga perhitungan dengan software ANSYS.
Hasil perhitungan untuk beban sebesar 1 kN/m untuk bentang balok 6 m dengan profil WF menunjukkan lendutan sebesar 0,18 mm (perhitungan biasa), 0,21 mm (ANSYS) dan stress pada ujung bentang sebesar 6,39 MPa (perhitungan biasa), 8,55 MPa (ANSYS). Sedangkan pada profil cold-formed gabungan menunjukkan lendutan sebesar 0,18 mm (perhitungan biasa), 0,29 mm (ANSYS) dan stress pada ujung bentang sebesar 7,97 MPa (perhitungan biasa), 16,50 MPa (ANSYS).