Abstract :
Tanin adalah senyawa fenol yang memiliki manfaat sebagai anti oksidan, anti diare, anti bakteri dan astringen. Kulit bawang putih dilaporkan memiliki beberapa manfaat dalam bidang kesehatan dan diduga mengandung senyawa fenol. Oleh karena itu maka dilakukan proses pemisahan tanin dari kulit bawang putih menggunakan proses ekstraksi dengan menggunakan bantuan gelombang mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kadar tanin tertinggi dan aktivitas dengan beberapa variabel proses yaitu perbandingan sampel (kulit bawang putih) dan pelarut (etanol 70%) 1:6 g/ml, 1: 8 g/ml dan 1:10 g/ml, waktu ekstraksi 30, 60, 120, 180 dan 240 detik dan daya microwave 100 dan 180 W. Kadar tanin ekstrak kulit bawang putih ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteu dan Aktivitas antioksidan kulit bawang putih dihitung dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Hasil penelitian ini diperoleh kadar tanin tertinggi pada perbandingan sampel dan pelarut 1: 8; waktu ekstraksi 180 detik dan daya microwave 100 W sebesar 1,77% dan nilai AAI (Antioxidant Activity Index) dari ekstrak kulit bawang putih adalah 1,994 menggambarkan aktivitas antioksidan yang kuat.