Abstract :
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk. Di Provinsi Riau, khususnya kota Dumai
merupakan salah satu daerah endemis DBD. Upaya menekan jumlah kasus DBD
yaitu dengan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini DBD. Pelaksanaan Sistem
Kewaspadaan Dini DBD di kota Dumai belum berjalan dengan maksimal secara
menyeluruh karena masih terdapat kasus kematian akibat penyakit DBD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pelaksanaan Sistem
Kewaspadaan Dini demam berdarah dengue di wilayah kerja dinas kesehatan
Kota Dumai tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode
analisis deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 13 orang dengan rincian 1
orang Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, 1 orang kepala seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, 10 orang koordinator program
DBD di seluruh puskesmas yang ada di wilayah kerja dinas kesehatan kota
Dumai, 1 orang koordinator program DBD yang ada di RSUD Kota Dumai.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juli 2018. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam yang berpedoman pada panduan wawancara yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu. Metode analisis data melalui reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sistem Kewaspadaan Dini belum berjalan dengan maksimal secara menyeluruh,
hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia surveilans dan minimnya
pengetahuan petugas/ koordinator program DBD yang ada di wilayah Dinas
Kesehatan Kota Dumai. Hasil ini juga menunjukkan dari anggaran yang
disediakan Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk pelaksanaan program DBD masih
belum mencukupi, pengolahan (pencatatan dan penghitungan) data surveilans
masih secara manual dikarenakan belum memiliki software khusus. Sistem
pencatatan dan penghitungan data seperti ini akan beresiko terjadinya kesalahan
dan tidak tepatnya data serta keterlambatan laporan data DBD. Kesimpulannya
bahwa pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini DBD belum berjalan dengan
maksimal karena masih dijumpai kasus kematian akibat penyakit DBD. Bagi
dinas kesehatan Kota Dumai, diharapkan dapat melengkapi sarana prasarana,
meningkatkan pengetahuan petugas dengan melakukan pelatihan- pelatihan
pengendalian DBD, mencukupi anggaran pelaksanaan program/ kegiatan DBD
sehingga terlaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini DBD di wilayah kerja dinas
kesehatan Kota Dumai.