DETAIL DOCUMENT
Kombinasi 2,4 D dan BAP untuk Induksi Kalus Embriogenik iii.Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada ....Kondisi Hipoksia Secara In Vitro
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sumatera Utara
Author
Manurung, Bertryda Hastipa
Subject
2,4-D 
Datestamp
2018-12-13 04:54:08 
Abstract :
Bertryda Hastipa Manurung, Kombinasi 2,4 D dan BAP untuk Induksi Kalus Embriogenik Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Kondisi Hipoksia secara In Vitro. Dibimbing oleh Revandy I. M. Damanik dan Eva Sartini Bayu. Peningkatan produksi kedelai tidak cukup tinggi untuk mengimbangi kebutuhan masyarakatsecara nasional. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan mengidentifikasi kedelai yang toleran terhadap genangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan kalus emberiogenik pada berbagai varietas kedelai dengan pemberian kombinasi 2,4 D dan BAP pada kondisi hipoksia secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Universitas Sumatera Utara, pada bulan April sampai Desember 2016. Metode penelitian dilakukan dengan 2 tahapan yaitu induksi kalus embriogenik dan uji-t terhadap analisis aktivitas metabolit kalus setelah penggenangan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas yang diuji (Baluran, Gepak Kuning, dan Grobogan). Faktor kedua adalah kombinasi Zat Pengatur Tumbuh (5 mg/l 2,4 D + 1 mg/l BAP, 10 mg/l 2,4 D + 1,5 mg/l BAP, dan 15 mg/l 2,4 D + 2 mg/l BAP). parameter yang diamati yaitu persentase pertumbuhan kalus, bentuk dan warna kalus, bobot kalus, histologi kalus embriogenik, kandungan klorofil total, konsentrasi protein, aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD), aktivitas enzim Peroksidase (POD). Hasil analisis data menunjukkan bahwa varietas, kombinasi ZPT, dan interaksi vaerietas dan ZPT berpengaruh nyata terhadap induksi kalus pada peubah amatan bobot kalus. Berdasarkan analisis uji-t diketahui bahwa rataan kandungan klorofil menurun setelah penggenangan, varietas Gepak kuning dan Grobogan menunjukkan respon konsentrasi protein yang meningkat setelah penggenangan, varietas Gepak Kuning menunjukkan respon aktivitas enzim SOD yang meningkat setelah penggenangan, dan varietas Grobogan menunjukkan respon aktivitas enzim POD yang meningkat setelah penggenangan. 

Institution Info

Universitas Sumatera Utara