DETAIL DOCUMENT
Evaluasi Penjadwalan pada Proyek Konstruksi dengan Menggunakan Metode Critical Chain Project Management (Studi Kasus: PT. XYZ)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sumatera Utara
Author
Putra, Andre
Subject
Manajemen Proyek 
Datestamp
2018-12-18 03:34:43 
Abstract :
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, EPC (Engineering, Procurement and Construction), investasi infrastruktur, property dan real estate. Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini proyek konstruksi dinding penahan tanah dan dermaga ABC yang dilaksanakan oleh PT. XYZ. Proyek ini memiliki nilai pendanaan sebesar Rp.129.652.454.884,84 belum termasuk PPN 10% dan waktu penyelesaian selama 432 hari kalender kerja (November 2017 - Januari 2019). Permasalahan pada proyek yaitu yaitu penjadwalan proyek yang tidak baik sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penjadwalan pada proyek sehingga diperoleh jadwal optimum dalam pelaksanaan proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Critical Chain Project Management (CCPM). CCPM merupakan metode penjadwalan proyek yang dapat mengoptimalisasi jadwal karena tidak adanya multitasking, Student?s Syndrome, Parkinson?s law, menghilangkan hidden safety kemudian memindahkannya dalam bentuk buffer di belakang proyek dan menitikberatkan pada penyelesaian akhir proyek. CCPM diawali dengan melakukan estimasi waktu tanpa pengaman terhadap waktu eksisting pada setiap pekerjaan dengan menggunakan Cut & Paste Method. Setelah diperoleh durasi pekerjaan tanpa waktu pengaman, kemudian dilakukan identifikasi jalur kritis dengan penerapan precedence diagram method (PDM) dan diperoleh kurun waktu penyelesaian proyek selama 379 hari tanpa waktu pengaman. Jalur kritis berfungsi untuk mengetahui pekerjaan atau kegiatan kritis dan non kritis yang menjadi landasan dalam penentuan buffer. Setelah itu, dilakukan perhitungan buffer dengan penerapan root square error method (RSEM) yang terdiri dari project buffer dan feeding buffer sebagai waktu penyangga. Berdasarkan perhitungan buffer diperoleh satu buah feeding buffer dengan durasi 4 hari dan project buffer dengan durasi 53 hari dengan asumsi rata-rata biaya tenaga kerja pada waktu penyangga sebesar Rp.4.023.773,34/hari. Dengan demikian, diperoleh kurun waktu penyelesaian proyek selama 379 hari dan penghematan biaya tenaga kerja sebesar Rp.229.355.080,19, hal ini akan terjadi jika seluruh buffer tidak dikonsumsi. Buffer yang diperoleh kemudian dimonitor dengan zona indikator buffer dengan tujuan mengantisipasi ketidakpastian potensi timbulnya waste sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan. 

Institution Info

Universitas Sumatera Utara