DETAIL DOCUMENT
Analisis Pengaruh Postur dan Beban Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sumatera Utara
Author
Afandi, Muhammad Tuah
Subject
Postur Kerja 
Datestamp
2018-12-18 03:42:25 
Abstract :
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal (rangka). Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu keluhan sementara (reversible) yang merupakan keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan. Serta keluhan menetap (persistent) yang merupakan keluhan otot yang bersifat menetap. Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena konstraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Sebaliknya, keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya berkisar antara 15 - 20% dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot melebihi 20 %, maka peredaran darah ke otot berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan (Tarwaka, 2011). Sehingga dilakukan pengukuran awal pada tenaga kerja bongkar muat yang hasilnya didapat bahwa bagian tubuh leher, punggung, pinggang, bokong, pergelangan tangan, dan tangan mengalami masalah yang serius dengan rata-rata 50% - 60% yang termasuk kategori tinggi yang harus diperbaiki secepatnya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan muskuloskeletal adalah postur kerja yang tidak alamiah seperti punggung terlalu membungkuk dan kepala terangkat. Beban kerja yang berlebihan yang mengakibatkan terlalu lama terjadinya peregangan otot dimana peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan melampaui kekuatan optimum otot, ketegangan otot dapat menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi darah yang kemudian akan menyebabkan kesemutan atau nyeri pada otot. Umur merupakan foktor yang menyebabkan keluhan muskuloskeletal, hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan otot meningkat. Jenis kelamin juga berpengaruh terjadinya keluhan muskuloskeletal berdasarkan bukti dari beberapa penelitian para ahli. Kemudian faktor ukuran tubuh juga merupakan salah satu penyebab keluhan muskulokeletal. 

Institution Info

Universitas Sumatera Utara