DETAIL DOCUMENT
Studi Transformasi Pengelolaan Sistem Kelistrikan Pulau Nias Menjadi Sistem Kelistrikan Otonom
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sumatera Utara
Author
Haholongan, Fandry
Subject
Studi Transformasi 
Datestamp
2018-12-19 02:29:31 
Abstract :
Energi listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat ini, hal yang dikarenakan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari peralatan dan teknologi yang menggunakan energi listrik. Pulau Nias yang merupakan daerah terisolir yang berada di sebelah barat pulau Sumatera. Sistem kelistrikan pulau Nias masih kekurangan, ini terlihat dari pemadaman listrik dan banyak desa yang belum mendapatkan akses listrik atau gelap gulita. Jika dilihat terhadap perkembangan yang akan terjadi pada setiap sektor di Pulau Nias, menuntut kelistrikan yang lebih baik. Permasalahan listrik terjadi karena ketidakseimbangan antara energi listrik yang dihasilkan dengan energi listrik yang diminta oleh pelanggan. Agar masalah ini dapat diatasi diperlukan strategi yakni dengan memperbaiki pengelolaan sistem di Pulau Nias. Perubahan pengelolaan yang dimaksud adalah melakukan perubahan terhadap sistem kelistrikan di Pulau Nias menjadi sistem kelistrikan otonom. Dengan memperhitungkan faktor yaitu karakteristik beban dan kehandalan sistem pembangkit dilihat dari faktor-faktor dalam operasi pembangkit sebagai acuan. Dan hasil analisis kehandalan sistem pembangkit dilihat dari faktor-faktor dalam operasi pembangkit yang diperoleh dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi listrik rata-rata sebesar 0,015 dengan kategori efisien. Faktor Ketersediaan nilai tertinggi sebesar 82% yang menggambarkan kesiapan kehandalan pembangkit beroperasi secara baik. Faktor Penggunaan maksimum dengan nilai 81% dimana pembangkit diperlukan pengembangan dalam memperbaiki kehandalan sistem. Faktor Kapasitas dengan rata-rata sebesar 45,4% yang menggambarkan kurangnya pemanfaatan energi yang dihasilkan terhadap daya mampu. Faktor Pelayanan dengan rata-rata setiap tahun sebesar 2,22%, berarti waktu pengoperasian pembangkit tidak optimal selama 1 tahun. MOF dengan nilai rata-rata sebesar 0,26 setiap tahunnya, berarti sistem handal karena waktu perawatan (akibat kerusakan) sangat singkat selama 1 tahun. Dan faktor yang terakhir adalah FOR dengan nilai tertinggi hanya mencapai angka 0,0910 pada tahun 2012, berarti kehandalan sistem jarang mengalami gangguan sehingga jika semakin kecil (0) nilai FOR maka kehandalan sistem semakin baik. Maka disimpulkan bahwa otonom kelistrikan perlu di Pulau Nias. 

Institution Info

Universitas Sumatera Utara