Abstract :
PT. Sisirau adalah salah satu badan usaha swasta yang bergerak dalam
bidang produksi minyak kelapa sawit (CPO). Permasalahan yang ditemukan pada
perusahaan ini ialah adanya kebisingan yang timbul dari mesin defericafer pada
stasiun pengolahan biji. Operator yang bekerja di stasiun pengolahan biji
berjumlah 2 orang.
Kebisingan di stasiun pengolahan biji menyebabkan operator harus
berbicara lebih keras dalam berkomunikasi dan sering meninggalkan area kerja
sekitar 5-10 menit, dengan frekuensi sekitar 4 kali dalam 1 hari kerja, sehingga
waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan kegiatan produksi jadi
berkurang dan mengakibatkan penurunan waktu produktif operator.
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kebisingan di area
stasiun pengolahan biji, pengukuran dilakukan selama 5 hari, pengukuran
dilakukan mulai pukul 08.00 sampai 01.00 dini hari. Hasil tingkat kebisingan
Ekuivalen di stasiun pengolahan biji pada siang dan malam hari selama 5 hari 95
dB telah melebihi nilai ambang batas berdasarkan standar Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per.13/MEN/X/2011 yaitu 85 dB untuk 8
jam kerja/hari.
Pemetaan kebisingan mengunakan software surfer 11.0 menujukkan
bahaya bahwa paparan bising berada pada zona berbahaya. Penanggulangan
kebisingan dilakukan dengan pemasangan barrier. Barrier dirancang sesuai bentuk mesin. Bahan barrier dari logam yang dikombinasikan dengan
karet, diperkirakan dapat mereduksi tingkat kebisingan 38 dB sehingga
menghasilkan area kerja pada stasiun pengolahan biji dalam kondisi aman.