Identifikasi Kandungan Bakteriologis Pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Sirimau Kota Ambon Tahun 2022
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Author
Kosaplawan, Anggarian S
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2022-11-10 04:31:53
Abstract :
Air minum isi ulang merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan air minum di Kecamatan Sirimau Kota Ambon karena dianggap praktis serta dilihat dari harganya yang terjangkau yaitu bisa seperempat dari harga air minum dalam kemasan. Air minum yang diproduksi pada depot air minum isi ulang harus memenuhi peraturan yang telah ditetapkan menurut Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 seperti parameter biologis, kimia dan fisik. Air minum isi ulang harus memenuhi salah satu parameter yaitu E. coli. Air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat kandungan E. coli sesuai dengan kadar maksimum yang diperbolehkan dianggap tidak memenuhi syarat layak dikonsumsi. Kontaminasi bakteri E. coli juga disebabkan oleh beberapa aspek seperti hygiene penjamah, peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dan analisa laboratorium. Jumlah sampel pada penelitian berjumlah 15 depot yang diambil secara acak dan mewakili tiap kelurahan pada Kecamatan Sirimau dari populasi 80 depot yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 depot terdapat 2 depot di Kecamatan Sirimau Kota Ambon tidak memenuhi syarat E. coli dengan hasil berjumlah 6,8 MPN/100 ml dan 4 MPN/100 ml yang berarti telah melewati batas maksimum. Pada hasil observasi hygiene penjamah depot air minum di Kecamatan Sirimau ditemukan 4 depot tidak memenuhi syarat. Hasil observasi pada aspek peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet depot air minum menunjukkan hasil dengan persentase 100% yang berarti memenuhi syarat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu hygiene penjamah dapat mempengaruhi keberadaan bakteri E. coli pada air minum isi ulang tetapi tidak untuk peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet.
Air minum isi ulang merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan air minum di Kecamatan Sirimau Kota Ambon karena dianggap praktis serta dilihat dari harganya yang terjangkau yaitu bisa seperempat dari harga air minum dalam kemasan. Air minum yang diproduksi pada depot air minum isi ulang harus memenuhi peraturan yang telah ditetapkan menurut Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 seperti parameter biologis, kimia dan fisik. Air minum isi ulang harus memenuhi salah satu parameter yaitu E. coli. Air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat kandungan E. coli sesuai dengan kadar maksimum yang diperbolehkan dianggap tidak memenuhi syarat layak dikonsumsi. Kontaminasi bakteri E. coli juga disebabkan oleh beberapa aspek seperti hygiene penjamah, peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dan analisa laboratorium. Jumlah sampel pada penelitian berjumlah 15 depot yang diambil secara acak dan mewakili tiap kelurahan pada Kecamatan Sirimau dari populasi 80 depot yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 depot terdapat 2 depot di Kecamatan Sirimau Kota Ambon tidak memenuhi syarat E. coli dengan hasil berjumlah 6,8 MPN/100 ml dan 4 MPN/100 ml yang berarti telah melewati batas maksimum. Pada hasil observasi hygiene penjamah depot air minum di Kecamatan Sirimau ditemukan 4 depot tidak memenuhi syarat. Hasil observasi pada aspek peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet depot air minum menunjukkan hasil dengan persentase 100% yang berarti memenuhi syarat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu hygiene penjamah dapat mempengaruhi keberadaan bakteri E. coli pada air minum isi ulang tetapi tidak untuk peralatan produksi dan penggunaan sinar ultraviolet.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
