Abstract :
Pepaya (Carica papaya L.) adalah salah satu dari sekian banyak buah yang tumbuh di daerah tropis. Manfaat tanaman pepaya banyak ditemukan dihampir seluruh bagian pepaya termasuk biji. Biji pepaya memiliki manfaat lebih besar di bidang medis dibanding daging buahnya karena memiliki kemampuan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas daya hambat ekstrak etil asetat biji pepaya dengan Kloramfenikol dan Amoxicilin pada Salmonella sp. dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan desain static group comparison. Biji pepaya diekstraksi dengan pelarut etil asetat 96% untuk mendapatkan ekstrak cair biji pepaya, yang dibagi dalam lima konsentrasi. Uji penghambatan dilakukan dengan menginokulasi Salmonella sp. dan Escherichia coli menggunakan swab yang telah direndam dalam suspensi bakteri yang kekeruhannya disesuaikan dengan standar 0,5 McFarland pada Mueller Hinton Agar. Disk antibiotik dan cakram yang telah direndam dengan ekstrak etil asetat kemudian diletakkan pada permukaan agar. Hasilnya menunjukkan bahwa diantara lima konsentrasi, disk ekstrak 75% memiliki zona penghambatan tertinggi pada Salmonella sp. (27,86 mm) dan E. coli (5,36 mm). Ekstrak etil asetat biji pepaya lebih efektif untuk menghambat pertumbuhan Salmonella sp. dibanding E. coli. Kemampuan penghambatan konsentrasi ekstrak biji pepaya 75% terhadap Salmonella sp. tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kloramfenikol (28,55 mm). Perbandingan antara konsentrasi ekstrak 75% dan Amoxicillin terhadap E. coli meunjukkan bahwa Amoxicillin lebih efektif dengan zona penghambatan 20,96 mm.