Institusion
Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru
Author
NAINGGOLAN, SHELLY FEBRINA S
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2019-10-01 07:34:09
Abstract :
Sindroma nefrotik adalah suatu kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan proteinuria, hipoalbuminemia, edema, hiperlipidemia dan lipiduria. Proses awal yaitu kerusakan pada dinding kapiler glomerulus yang menyebabkan peningkatan permeabilitas terhadap protein plasma. Insiden sindroma nefrotik pada sebagian besar negara di belahan barat diperkirakan berkisar dari 2 hingga 7 kasus baru per 100.000 anak per tahun. Sindroma nefrotik di Indonesia dilaporkan 6 kasus per 100.000 anak per tahun pada usia kurang dari 14 tahun. Hiperlipidemia pada sindroma nefrotik terjadi karena peningkatan sintesis kolesterol, trigliserida dan lipoprotein akibat menurunnya aktivitas lipase lipoprotein, yang secara normal mengubah very-low density lipoproteins (VLDL) menjadi low-density lipoproteins (LDLs) dan menurunnya aktivitas reseptor LDL dan meningkatnya kehilangan HDL dalam urin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida) pada pasien sindroma nefrotik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien sindroma nefrotik paling banyak berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 18 orang (51,4%) dibandingkan perempuan sebanyak 17 orang (48,6%). Pada penelitian ini ditemukan bahwa kelompok usia 26-45 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak menderita sindroma nefrotik yaitu sebanyak 17 orang (48,57%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar profil lipid pada pasien sindroma nefrotik.
Kata kunci: Sindroma nefrotik, Hiperlipidemia, Profil Lipid